Blok ini akan diserahkan kepada PetroChina. Bagi hasil gas untuk kontraktor di blok ini sebesar 53%, sisanya untuk pemerintah.

Jika sampai akhir bulan Juli, kedua kontraktor belum bisa menyelesaikan persyaratan kontrak, keduanya tidak akan mendapatkan blok tersebut. "Ditarik saja," kata Djoko.

Legal Manager Lapindo Deddy R. Putra mengatakan pihaknya masih mempersiapkan syarat administratif sebelum menandatangani kontrak Blok Brantas. "Sepanjang waktu juga sedang intens daily meeting dengan seluruh interest holder guna penyelesaian administratif tersebut," kata dia kepada Katadata.co.id, Jumat (13/7).

(Baca: Lapindo Ajukan Perpanjangan Kontrak Blok Brantas Hingga 2040)

Sementara itu PetroChina belum berkomentar mengenai hal tersebut. Vice President Supply Chain Management & Operation Support PetroChina Gusminar belum membalas pesan yang disampaikan.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia