Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah memetakan ladang minyak dan gas bumi (migas) di laut dalam yang siap dikembangkan. Setidaknya ada 10 blok migas di laut dalam yang bisa menyumbang produksi nasional ke depan.
Deputi Operasi SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan secara ukuran memang lapangan itu tidak tergolong besar, tapi berpeluang menghasilkan minyak atau gas bumi. "Jadi itu lapangan kecil-kecil, potensi hidrokarbon bisa minyak bisa gas," kata dia di Energy Workshop Indonesia- Norwegia di Kementerian ESDM, jakarta, Kamis (12/4).
Potensi blok di laut dalam yang siap dikembangkan salah satunya adalah Muara Bakau. Di blok tersebut ada Lapangan Cakra dengan potensi cadangan 394 BSCF, Lapangan Dara 471 BSCF, Lapangan JKNE MIOCENE 488 BSCF, Lapangan Konta 779 BSCF, Lapangan Meriam 289 BSCF, dan Lapangan Kupu-Kupu 106 BSCF.
Kedua, Blok East Sepinggan yang memiliki Lapangan Kepik dengan potensi 3,4 TSCF. Ketiga, Blok East Kalimantan yang terdiri dari Lapangan Serang Utara sebesar 13 BSCF, dan Beratus sebesar 21 BSCF. Keempat, Lapangan Pasopati 474 MMSTB di Blok Nunukan.
Kelima, Blok Ganal. Blok ini terdiri dari Lapangan Gada yang potensinya 1,1 TSCF, Lapangan Gandang 609 BSCF, Lapangan Gelinga 1,5 TSCF dan Lapangan Gendalo 747 BSCF.
Keenam, Blok Wesat Papua IV dengan Lapangan Omah yang memiliki 203 bscf dan lapangan Untung 119 BSCF. Ketujuh, Blok Masela yakni di Lapangan Berkat terdapat indikasi cadangan gas yang bisa dikembangkan menjadi proyek laut dalam. Kedelapan, Blok Offshore Timor Sea I. Kesembilan, Blok West Timur di Lapangan South Bena sebesar 3 TSCF. Kesepuluh di Blok West Sebuku.
(Baca: Ada 128 Cekungan, Potensi Cadangan Migas Indonesia Masih Besar)
Fatar berharap potensi hidrokarbon di beberapa lapangan pada 10 blok itu bisa dikembangkan. dengan demikian akan berkontribusi terhadap peningkatan produksi migas di Indonesia.
Di luar itu, dalam waktu dekat proyek laut dalam Indonesia yang akan beroperasi adalah Lapangan Merakes di Blok East Sepinggan, Kalimantan Timur. Lapangan gas ini akan berproduksi pada 2019 mendatang.