BP Indonesia akan mengebor tiga sumur tahun ini. Tujuannya untuk memastikan cadangan minyak dan gas bumi (migas) yang ada di sekitar proyek Tangguh di Papua Barat dan mempertahankan produksi.
Country Head BP Indonesia Dharmawan Samsu mengatakan pengeboran itu akan dilakukan di lepas pantai sebelah timur Teluk Bintuni. “Tahun ini kami akan mengebor satu sumur eksplorasi tapi di dalam proyek Tangguh juga,"kata dia di Jakarta, Rabu (4/4).
BP juga akan mengebor dua sumur pengembangan di proyek Tangguh tahun ini untuk mempertahankan produksi gas di proyek tersebut. Sayangnya Dharmawan belum mau merinci berapa investasi yang dikeluarkan BP untuk untuk pengeboran sumur-sumur tersebut.
Dharmawan mengatakan produksi BP tahun ini masih sesuai dengan kapasitas dua train yang kini beroperasi di Proyek Tangguh. Adapun total kapasitas dua train itu sebesar 3,8 juta ton per tahun (MTPA).
Proyek Tangguh LNG adalah suatu kawasan pengembangan yang memiliki enam lapangan gas di wilayah Kontrak Kerja Sama (KKS) Wiriagar, Berau, dan Muturi di Teluk Bintuni, Papua Barat. Proyek Tangguh ini sudah memiliki dua train.
Nantinya akan menyusul satu train lagi yakni train 3 yang akan beroperasi 2020 mendatang. Saat ini proyek Train 3 masih konstruksi.
(Baca: BP Indonesia Akan Klarifikasi Temuan BPK soal Cost Recovery)
Tangguh dioperasikan oleh BP Berau Ltd sebagai kontraktor SKK Migas. BP memegang 37,16 persen saham di proyek tersebut. Pengelola lainnya adalah MI Berau B.V sebesar 16,30 persen, CNOOC Muturi Ltd 13,90 persen, Nippon Oil Exploration (Berau), Ltd 12,23 persen, KG Berau/KG Wiriagar 10,00 persen, Indonesia Natural Gas Resources Muturi Inc sebesar 7,35 persen, dan Talisman Wiriagar Overseas Ltd. 3,06 persen.