Jadestone Energy Inc. siap membantu PT Pertamina Hulu Energi/PHE mempertahankan produksi di Blok Ogan Komering. Ini seiring dengan keputusan pemerintah memperpanjang kontrak blok yang berada di Sumatera itu secara sementara selama enam bulan.
Chief Executive Officer Jadestone Energy Paul Blakeley mengatakan perusahaannya akan menjaga produksi kotor Blok Ogan Komering di level 2.900 barel setara minyak per hari (bsmph). Dari produksi itu, sekitar 70% berupa minyak dan 30% gas.
Salah satu upaya menjaga produksi itu dengan mengaktifkan sumur-sumur yang ada. "Jadestone Energy siap membantu Pertamina menjaga operasi yang aman di Ogan Komering,” kata dia berdasarkan keterangan resminya, dikutip Kamis (1/3).
Jadestone akan mulai mengelola kembali blok itu secara sementara sejak 1 Maret 2018 hingga 1 September 2018. Perusahaan ini akan mengelola blok itu bersama dengan PT Pertamina Hulu Energi/PHE melalui Badan Operasi Bersama (Joint Operating Body/JOB).
Perusahaan yang berkantor pusat di Singapura ini memiliki hak kelola di blok tersebut sebesar 50%, setelah mengakuisisi porsi Talisman. Sisanya dimiliki PHE, yang juga merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero).
Perpanjangan kontrak sementara ini juga sambil menunggu kontrak baru dengan skema gross split ditandatangani. Jadi, ketika kontrak ditandatangani, perpanjangan sementara ini berakhir, meskipun kontrak enam bulan.
(Baca: Dua Perusahaan Asing Incar Blok Tuban dan Ogan Komering)
Jadestone juga sudah menyatakan minatnya untuk ikut mengelola kembali blok ini bersama dengan PHE. “Kami senang bekerja sama dengan Pertamina dan terus menjadi mitra pilihan dalam dua puluh tahun di kontrak gross split yang akan diumumkan Menteri ESDM,” ujar Paul Blakeley.