PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) akan menambah jumlah rig cyber (siber) tahun ini. Alasannya karena banyak permintaan pengeboran menggunakan rig siber.
Rencananya tahun depan, PDSI akan melakukan pengadaan enam rig siber. Perinciannya adalah tiga unit berkekuatan 1.500 kekuatan kuda (Horse Power/HP) dan tiga unit lagi 1.000 HP. “Kami optimistis, proyeksi ke depan rig cyber akan sangat diperlukan bagi konsumen kami karena lebih aman dan meminimalisir risiko,” kata Project Manager PDSI Jawa-KTI (Kawasan Timur Indonesia), Komedi berdasarkan keterangan resminya, Jumat (2/2).
Rig siber merupakan rig yang dioperasikan dan dikontrol secara akurat dengan sistem komputer. Rig buatan Amerika tersebut, menjadi primadona pengeboran, karena memiliki berbagai keunggulan seperti sistem pengoperasian dengan layar sentuh (touchscreen).
Dengan teknologi itu, satu monitor bisa mengontrol semua peralatan yang ada. Selain itu, bisa memberikan informasi berdasarkan aktivitas pengeboran yang dilakukan dengan sistem alarm dan peringatan. Rig siber juga memiliki sistem pengaturan yang maksimal cukup dioperasikan satu orang dengan dukungan lima mesin genset berkekuatan 600 volt.
Saat ini PDSI memiliki 10 rig siber yang dibeli sejak 2011 untuk menggarap berbagai proyek eksplorasi. Dari 10 rig tersebut, empat unit dioperasikan di Pulau Jawa, tiga untuk proyek Geothermal dan tiga unit di Aceh. Rig siber juga pernah dioperasikan di Kalimantan, baik untuk keperluan eksplorasi di lingkungan bisnis Pertamina dan di Kontraktor Kontrak Kerjasama lainnya (KKKS) yang ada di Indonesia.
Menurut Komedi, rig siber yang dimiliki PDSI memiliki kekuatan 1500 HP dan 1000 HP. Penggunaannya sesuai dengan kedalaman pengeboran yang dilakukan. (Baca: Pengurangan Jumlah Rig di Amerika Dongkrak Harga Minyak)
PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) kini tengah menggarap salah satu lapangan Jatiasri-9 (Jas-9) milik PT Pertamina EP dengan mengoperasikan salah satu Rig Cyber - 55. Rig Cyber-55 berkekuatan 1500HP (Horse Power) dengan kode # RIG PDSI # 31.3/D1500-E dioperasikan di lapangan Jas-9 sejak 30 Desember 2017. Rig ini digunakan untuk kedalaman 3350 meter.