Pertamina Siapkan Dua Opsi Atasi Semburan Gas di Indramayu

Katadata | Arief Kamaludin
12/1/2018, 16.44 WIB

PT Pertamina EP ikut turun tangan mengatasi semburan gas di Desa Pagedangan dan Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu. Saat ini anak usaha PT Pertamina (Persero) itu tengah menyiapkan beberapa opsi mengatasi semburan tersebut.

Assistant Manager Legal & Relation PEP Jatibarang Field, Ery Ridwan mengatakan ada dua opsi yang dilakukan Pertamina untuk mengatasi semburan gas itu. Pertama, dengan menarik sumber gas itu ke dalam sumur lapangan yang dikelolanya atau BDA-02.

Penyedotan itu bisa dilakukan jika gas itu memiliki tekanan tinggi. Namun, bila tekanan gas yang menyembur ke permukaan itu rendah, Pertamina akan membakarnya. “Mudah-mudahan pressure-nya tinggi sehingga bisa ditarik kalau rendah di-flare,” ujar Ery kepada Katadata.co.id, Jumat (12/1).

Menurut Ery semburan gas itu di Indramayu ini juga  tidak berbahaya karena merupakan hidro karbon. Jadi karakteristiknya kurang lebih sama dengan gas yang dihasilkan dari timbunan sampah.

Selain itu, PT Pertamina EP memastikan semburan gas itu  bukan berasal dari kebocoran lapangannya.  Ini karena tim Pertamina EP Jatibarang Field sudah memastikan kondisi aktivitas sumuran masih normal dan tidak ada kebocoran pada flowline (jalur arus) di sekitar lokasi.

Karakteristik gas yang ada berbeda dengan jenis yang berasal dari lapangan yang dikelolanya. Hasil uji lab yang dilakukan Pertamina EP Jatibarang Field, menyebutkan perbedaan itu terutama dalam kandungan Methane (C1) dan karbon dioksida (CO2).

(Baca: Pertamina EP Resmi Mengebor Perdana Sumur Minyak di Laut Jawa)

Kemudian asal gas itu juga berbeda. “Perlu diketahui bahwa gas yang kami produksikan berasal dari kedalaman ±1.100 m sedangkan gas yang muncul ini merupakan gas dangkal dari sekitar kedalaman 100 - 200 meter,” kata Jatibarang Field Manager Herman Rachamdi berdasarkan keterangan resminya, dikutip Jumat (12/1).