PT Pertamina (Persero) terus mempercepat proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau modifikasi kilang minyak di Balikpapan. Sebagai tindak lanjut, perusahaan pelat merah itu segera membuka tender pengerjaan rekayasa, pengadaan dan konstruksi (Engineering, Procurement, and Construction/EPC).

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ardhy N. Mokobombang mengatakan tender EPC akan dibuka tahun depan. “Tender EPC dimulai awal 2018 dan kami harapkan akhir 2018 sudah ada pemenangnya,” kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (29/11).

Dengan proses itu harapannya proyek bisa selesai tepat waktu. Proyek kilang Balikpapan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama ditargetkan selesai tahun 2020 dan tahap kedua pada 2021. 

Pertamina menaksir investasi untuk proyek Kilang Balikpapan bisa mencapai US$ 5,3 miliar. Namun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pernah mengatakan proyek itu hanya membutuhkan US$ 4,6 miliar.

Setelah modifikasi, produksi minyak dari Kilang Balikpapan nantinya bisa meningkat menjadi 360 ribu barel per hari (bph). Saat ini kapasitas produksi kilang tersebut hanya 260 ribu bph.

Halaman: