Medco E&P Natuna (MEPN) mulai mengebor Blok B South Natuna pada tahun ini. Alhasil, anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk ini membutuhkan dana investasi yang besar untuk memproduksi minyak dan gas bumi (migas) di Laut Natuna tersebut.

Direktur sekaligus Chief Operating Officer (COO) Medco Ronald Gunawan mengatakan, investasi kegiatan pengeboran ini untuk meningkatkan produksi migas. “Hal itu dilakukan sebagai bentuk kontribusi perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya kepada Katadata, Kamis (7/9).

(Baca: Kontraktor Berbiaya Produksi Terbesar: KEI, PHE ONWJ, Medco Natuna)

Mengacu data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang salinannya diperoleh Katadata, ongkos produksi MEPN selama tujuh bulan pertama tahun ini mencapai US$ 23,11 per barel setara minyak (bsm). Nilainya jauh di atas rata-rata biaya produksi seluruh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang sebesar US$ 15,50 per BOE.

Menurut Ronald, biaya per barel itu memperhitungkan komponen biaya investasi (pengembangan), biaya operasi dan biaya nonoperasional lainnya, termasuk depresiasi. “Sementara, sampai saat ini operating cost per barel oil equivalent MedcoEnergi masih di bawah US$ 10/BOE,” ujar dia.

Halaman: