PLN: Singapura Tawarkan Fasilitas Penyimpanan Gas, Bukan Impor

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Penulis: Miftah Ardhian
5/9/2017, 18.19 WIB

(Baca: Kementerian ESDM Evaluasi Tawaran Gas dari Perusahaan Singapura)

Dengan kerja sama ini rencananya LNG milik PLN disimpan terlebih dulu di fasilitas penyimpanan yang ada di Singapura sebelum digunakan. Namun, kesepakatan tersebut bisa tercapai sepanjang Keppel bisa memberikan harga yang lebih murah dibandingkan dengan PLN melakukan penyimpanan LNG dan akomodasi dari tempat lain ke pembangkit yang ada di Tanjung Pinang dan Natuna.

Chairani mengaku PLN masih belum bertemu secara resmi dengan pihak Keppel. Terkait penawaran harga US$ 3,8 per mmbtu untuk penyimpanan, regasifikasi, dan pipa, merupakan informasi yang diperoleh dari Luhut. Namun, harga tersebut nyatanya masih kurang menarik minat PLN karena dinilai tidak terlalu murah.

"Di Nusantara Regas itu US$ 2 per mmbtu, di Arun itu US$ 1,5 per mmbtu, tapi memang belum termasuk transportasi," ujarnya. Untuk itu, PLN akan melakukan penghitungan lebih mendalam untuk memastikan efisiensi yang bisa dicapai. Apabila lebih murah membawa LNG dari Bontang, otomatis kerja sama tersebut batal terjalin.

(Baca: Luhut: Ada Unsur Politik dalam Penawaran Gas oleh Singapura)

Halaman: