PT Pertamina Gas (Pertagas) terus menggenjot penyelesaian proyek pembangunan pipa bersifat terbuka (open access) ruas Gresik – Semarang. Pipa ini nantinya akan menyalurkan gas dari Lapangan Jambaran Tiung Biru.
Presiden Direktur Pertagas Suko Hartono mengatakan pipa berdiameter 28 inchi sepanjang 267 kilometer (km) dari Tambak Lorok, Semarang Jawa Tengah hingga Gresik, Jawa Timur ini ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2018. Dengan begitu bisa mengalirkan gas dari Lapangan Jambaran Tiung Biru.
(Baca: Gas Tiung Biru Bisa Jadi Alternatif Pasok Pembangkit Tambak Lorok)
Sesuai kesepakatan awal (Head of Agreement/HOA) yang ditandatangani oleh PT Pertamina (Persero) dengan PLN pada Selasa (8/8), pengaliran gas akan dimulai tahun 2020. “Pertagas pastikan pembangunan pipa gas Gresik-Semarang akan selesai sebelum Lapangan JTB onstream,” kata Suko Hartono, kata dia berdasarkan keterangan resminya, Kamis (10/8).
Pipa yang dibangun sejak tahun 2015 tersebut saat ini proses konstruksinya telah mencapai 84%. Estimasi total nilai investasi sebesar US$ 250 juta.
Pipa gas Gresik-Semarang nantinya akan menyalurkan gas dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) milik PT Pertamina EP Cepu ke PLN Gresik dengan volume sebesar 100 MMSCFD. Namun, ke depan, pipa gas Gresik-Semarang tidak hanya akan menyalurkan gas untuk kebutuhan pembangkit listrik PLN, tetapi juga untuk industri pupuk dan industri lainnya.
(Baca: 30% Lahan Belum Bebas, Proyek Pipa Gas Gresik-Semarang Mundur)
Untuk menyalurkan ke industri, Pertagas akan membangun pipa distribusi dan disambungkan dengan pipa open access. "Pipa ini akan jadi infrastruktur gas utama di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang nantinya akan terkoneksi dengan jaringan pipa distribusi Pertagas,” kata Suko.
Pertagas akan membangun pipa distribusi ini pada 2018 untuk untuk kebutuhan industri di kedua provinsi tersebut. Estimasi investasinya sebesar US$ 2,8 juta untuk penyaluran gas sebesar 40 MMSCFD.
(Baca: Jalan Panjang Kesepakatan Harga Gas Proyek Tiung Biru US$ 1,5 Miliar)
Di sisi lain, Pertagas akan memastikan ketersediaan energi yang merata untuk berbagai wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Hal ini diharapkan dapat mendukung peningkatan perekonomian sekaligus meningkatkan daya saing industri di kedua wilayah tersebut,"ujar Suko.