Perusahaan migas asal Inggris, Ophir Energi, meningkatkan pasokan gas ke pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Bangkanai berkapasitas 155 Megawatt (MW) di Kalimantan Tengah. Volumenya bertambah dari pertama kali mengalirkan gas pada tahun lalu sebesar 5 juta kaki kubik per hari (mmscfd) menjadi 20 mmscfd.
Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan, peningkatan pasokan gas ini terjadi pekan lalu. Saat itu juga ia mendampingi kunjungan kerja Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ke Provinsi Kalimantan Tengah. (Baca: Ophir Alirkan Gas Perdana Karendan untuk Pembangkit Listrik)
"Untuk pertama kalinya dan satu-satunya KKKS di Kalimantan Tengah sudah dapat mengalirkan gas minggu lalu 20 mmscfd, KKKSS Ophir ke PLN Kalimantan Tengah," kata Djoko kepada Katadata, Selasa (2/5).
Dengan meningkatnya pasokan dari fasilitas pengolahan gas Kerendan (KGFP), sebanyak 500 ribu kepala keluarga di Kalimantan Tengah bisa menikmati listrik berbahan bakar gas. Selama ini mereka menggunakan pembangkit listrik berbahan bakar diesel.
Pembangkit diesel tersebut sekarang juga tidak digunakan. Setelah beroperasinya pembangkit listrik tenaga gas ini, pembangkit berbahan bakar diesel yang sebelumnya ada di wilayah itu dipindahkan ke wilayah perbatasan dan terpencil. (Baca: Disorot Jokowi, PLN Ambil Alih Pembangkit Mangkrak di Maluku)
Menurut Djoko, pasokan ini akan terus bertambah di tahun-tahun berikutnya. Hal ini seiring dengan rencana Ophir menambah satu sumur lagi di Blok Bengkanai pada 2019. Dengan begitu, alokasi gas PLTMG Bengkanai meningkat menjadi 27 mmscfd. "Jadi nambah lagi Kepala keluarga yang dapat dialiri listrik," katanya.
Berdasarkan situs resmi Ophir, sumber gas untuk pembangkit PLN di Kalimantan Tengah itu berasal dari lapangan Kerendan, Blok Bengkanai, Kalimantan Tengah. Jarak antara lokasi PLTMG Bengkanai dengan lapangan Kerendan sekitar 3 kilometer.
Blok Bangkanai merupakan bagian dari proyek Greater Bangkanai yang mencakup dua proyek lainnya, yakni Blok North East Bangkanai dan Blok West Bangkanai. Kedua blok tersebut berada dalam tahap eksplorasi. (Baca: Komitmen Eksplorasi Ophir Energy di Era Harga Minyak Rendah)
Djoko mengatakan, Ophir tidak hanya memproduksi gas dari Lapangan Kerendan. Lapangan itu bisa menghasilkan kondensat sebesar 500 barel per hari (bph).