PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menargetkan 365 desa yang belum mendapat sambungan listrik sama sekali di wilayah Papua dan Papua Barat, mendapat aliran listrik pada tahun ini. Langkah ini merupakan tindak lanjut pemetaan 2.519 desa yang belum mendapat aliran listrik di seluruh wilayah Indonesia.
Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN Haryanto W.S. mengatakan dari total 2.519 desa yang belum teraliri listrik, sebanyak 2.400 diantaranya berada di wilayah Maluku dan Papua. Sepanjang tahun lalu, PLN baru berhasil mengaliri listrik untuk 100 desa di Papua dan Papua Barat.
(Baca: PLN Prioritaskan Pembangkit Listrik Tenaga Gas di Papua dan Maluku)
"Untuk tahun ini, 365 desa dengan anggaran tiga kali lipat dibanding 2016 yakni Rp 1,8 triliun di wilayah Maluku dan Papua," ujar Haryanto saat konferensi pers, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Selasa (25/4).
Menurut haryanto, tantangan utama yang dihadapi PLN dalam membangun jaringan listrik di desa ini adalah pengumpulan data seperti jumlah penduduk, jumlah rumah, kebutuhan listrik, lokasi pembangunan pembangkit listrik, cara mencapai ke desa tersebut, dan sebagainya. PLN kesulitan mendapatkan data tersebut, sehingga perlu waktu yang lama untuk mempersiapkan perencanaan.
(Baca: Audit BPKP Rampung, PLN Lanjutkan Bangun 23 Pembangkit Mangkrak)
Meski begitu, program listrik desa ini sudah bisa berjalan pada tahun lalu. Dukungan teknologi yang diberikan Asian Development Bank (ADB), bisa membantu menggambarkan sebaran penduduk. Data ini kemudian digunakan untuk menentukan pemasangan jaringan listrik PLN, lokasi pembangunan pembangkit, dan jenis pembangkit yang akan dibangun di masing-masing daerah.
Tantangan lainnya, kata Haryanto, yaitu proses pembangunan pembangkit dan jaringan listrik itu sendiri. Lokasi-lokasi desa yang masih belum terjangkau listrik ini kerap kali belum memiliki akses jalan yang baik. Desa yang bisa dijangkau dengan jalur darat saja, sudah menyelesaikan permasalahan sekitar 90 persen.
(Baca: Sulit Kerek Rasio Listrik, Biaya Sambungan di Pelosok Aceh Rp 150 Juta)
Dengan akses yang sulit, maka akan membuat pembangunan pembangkit dan jaringan listrik serta pengoperasiannya menjadi tidak efisien. "Biaya logistik untuk mengangkut ke sana bisa jadi lebih besar dari (harga) barang yang diangkut ke desa tersebut," ujarnya,
Haryanto mengatakan PLN akan tetap berupaya untuk memenuhi target untuk melistriki desa, sesuai arahan Kementerian ESDM. Dari total 2.400 desa yang belum mendapat akses listrik, PLN mendapatkan tugas untuk melistriki 1.273 desa. Sementara sisanya, akan dibangun oleh Kementerian ESDM melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan program lampu tenaga surya (PLTS) hemat energi.
(Baca: Jokowi Bagikan Lampu Gratis untuk Masyarakat yang Belum Dapat Listrik)
Secara rinci, dari total 1.273 desa di Papua dan Papua Barat ini, akan terbagi di tahun 2017 sebanyak 365 desa, di 2018 sebanyak 372 desa, dan di tahun 2019 sebanyak 536 desa. Sementara itu, di wilayah Maluku dan Maluku Utara, PLN berkomitmen untuk melistriki 537 desa yang akan dimulai pada tahun 2017 sebanyak 199 desa dengan anggaran sekitar Rp 900 miliar, tahun depan sebanyak 196 desa, dan pada 2019 sebanyak 142 desa.