Di sisi lain, Pertamina EP tengah menyelesaikan proyek pengembangan Lapangan Jirak, yang kini sudah mencapai 7,6 persen. Proyek ini merupakan proyek migas dengan memakai​ teknologi pengurasan sumur atau Enhanced Oil Recovery (EOR). Proyek Lapangan Jirak ditargetkan rampung pada Desember 2018 dengan tambahan produksi sebesar 2.780 Bph.

Saat ini, kata Nanang, perusahaanya sudah melakukan kegiatan seismik untuk menunjang pencarian cadangan migas baru. Salah satunya melakukan seismik 2D Klamasosa di Papua Barat sepanjang 500 km yang dikerjakan secara multiyers, di mana  kegiatan seismik itu dilakukan secara bertahap, tahun ini targetnya 200 km, tahun depan 300 km.

"Untuk tren ke depan, menurut kami potensi yang besar letaknya ada di Kawasan Timur Indonesia," ujar Nanang.

Sebelumnya, Pertamina EP juga mendapatkan temuan eksplorasi pada 2014 di Sumur Piraiba di Tanjung Kalimantan Selatan. Mengacu potensi dari sumur Piraiba, Pertamina menarget total 350 km dari kegiatan seismik. Kemudian kami akan menambah data seismik 2D di area Tanjung Area Barat.

(Baca:: Pertamina EP Temukan Cadangan Baru Gas di Papua Barat)

Ada juga seismik di  Kupalanda di Area Bintuni Papua Barat yang sudah berjalan sejak tahun 2016. Nanang menargetkan penemuan migas di kawasan tersebut bakal signifikan jumlahnya.

Halaman: