(Baca: Harga LNG Tangguh ke Arun Turun 27 Persen dalam Enam Bulan)

Ada juga pinjaman dari Japanese Tranche (JBIC) sebesar US$ 1,2 miliar dan Asian Development Bank (ADB) sebesar US$ 400 juta. "Dengan ADB di bulan Desember lalu," kata Samsu.

Pembiayaan proyek ini menggunakan metode Trustee Borrowing Scheme (TBS) dengan HSBC (New York) sebagai wali amanat / trustee. Sementara HSBC (Jakarta) sebagai akun bank dalam negeri telah mendapatkan persetujuan dari tim Pinjaman Komersial Luar Negeri (PKLN) Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

(Baca: Putusan Final Investasi Tercapai, Kilang 3 Tangguh Siap Dibangun)

Jika tidak ada kendala, proyek train 3 Tangguh akan mulai berproduksi pada 2020 mendatang. Proyek ini diproyeksikan menyumbang tambahan 3,8 juta ton per tahun (mtpa) terhadap kapasitas produksi Kilang LNG Tangguh. Jadi, total kapasitas kilang akan mencapai 11,4 mtpa.

Halaman: