PT Pertamina (Persero) menyatakan siap membeli gas bumi yang akan dihasilkan dari ladang migas Blok Masela. Namun, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga mengajukan syarat, harga gas itu harus sesuai dengan perhitungan keekonomian dari Pertamina.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengungkapkan alasan pihaknya membeli gas dari Blok Masela, karena salah satu lini bisnis Pertamina adalah jual beli gas. Selain itu, agar megaproyek gas di Lapangan Abadi blok ini bisa segera dimulai dan cepat selesai.
“Pertamina akan ambil produknya sejauh memang harganya sesuai dengan market,” kata dia di Jakarta, Senin (30/1). (Baca: Luhut Dorong Pertamina Beli Gas dari Blok Masela)
Saat ini Pertamina masih menghitung besaran alokasi gas bumi yang akan dibeli. Pemerintah menginginkan alokasi gas Masela untuk jatah dalam negeri sebesar 474 juta kaki kubik per hari (mmsfcd). Sementara untuk gas alam cair (LNG) sebesar 7,5 juta ton per tahun (mtpa).
Di sisi lain, kata Dwi, hingga saat ini Pertamina masih menyatakan ketertarikannya untuk memiliki hak kelola Blok Masela sekitar 10 hingga 20 persen. Bahkan, perusahaan sudah mengajukan ketertarikannya kepada Inpex Corporation. Namun, pihak Inpex belum juga menjawab pengajuan tersebut.
Menurut Dwi, keinginan memiliki hak kelola Blok Masela ini tidak ada kaitannya dengan rencana pembelian gas. Jadi, Inpex tidak perlu harus memberikan hak kelola sebesar 10 sampai 20 persen, agar Pertamina mau membeli gas tersebut. (Baca: Pemerintah Bangun Pusat Industri Petrokimia di Bintuni dan Masela)
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah sudah menawarkan gas Masela kepada Pertamina. Dia meminta Pertamina membeli gas tersebut, mengingat alokasi yang diinginkan pemerintah dari Blok Masela untuk dalam negeri cukup besar.
"Mungkin sebagian gasnya dibeli Pertamina, nanti sebagian lagi dibeli perusahan-perusahaan dalam negeri lainnya," kata dia usai rapat membahas Blok Masela di Jakarta, Kamis (26/1).
Menteri ESDM Ignasius Jonan sempat meragukan produksi gas dari Blok Masela bisa terserap seluruhnya, terutama untuk jatah dalam negeri. Meskipun ada beberapa perusahaan yang mengajukan ketertarikan, tapi belum ada yang menyatakan komitmennya secara pasti. Padahal pembeli gas ini penting untuk mengetahui berapa besar kapasitas kilang yang akan dibangun Inpex.
(Baca: Produksi Belum Sepakat, Proyek Blok Masela Terancam Mundur)
Informasi yang diperoleh Katadata, ada tiga perusahaan yang akan menikmati gas dari Lapangan Abadi Blok Masela. Mereka adalah PT Pupuk Indonesia dengan alokasi 214 mmscfd, Elsoro Multi Prima sebanyak 160 mmscfd dan Kaltim Metanol Industri/Sojitz (KMI) sebesar 100 mmscfd. Jika dijumlahkan, alokasi untuk tiga perusahaan tersebut mencapai 474 mmscfd atau sekitar 3 mtpa.