Saka Energi Akan Bor Dua Sumur Eksplorasi di Blok South Sesulu

Arief Kamaludin|KATADATA
12/1/2017, 15.20 WIB

PT Saka Energi  akan mengebor lagi sumur eksplorasi di Blok South Sesulu, Kalimantan Timur. Tujuannya membuktikan cadangan minyak dan gas bumi (migas) di wilayah tersebut sehingga bisa segera mengajukan rencana pengembangan lapangan (Plan of Development / PoD).

Direktur Operasi Saka Energi Tumbur Parlindungan mengatakan, pihaknya akan mengebor dua sumur eksplorasi.  "Kami akan mulai mengebor akhir Februari," kata dia kepada Katadata, Kamis (12/1). (Baca: Bersiap Kembangkan Blok South Sesulu, PGN Bor Dua Sumur Lagi)

Namun, Tumbur belum mau menjelaskan detail jumlah investasi yang akan digelontorkan Saka Energi untuk mengebor sumur tersebut. Sebab, mereka masih harus berdiskusi dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Sebelumnya, Saka Energi telah mengebor sumur SIS-A#1 pada 23 Desember 2014 dan berhasil menemukan cadangan gas dengan perkiraan awal sekitar 500 miliar kaki kubik (bcf). Ini adalah sumur eksplorasi pertama dari blok tersebut.

Agar dapat memastikan besaran cadangan migas yang ada di blok tersebut, tidak bisa hanya dengan mengebor satu sumur. Akibatnya, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk ini belum bisa mengajukan PoD.

Ada persyaratan yang harus terpenuhi sebelum mengajukan PoD. Beberapa di antaranya adalah harus menyelesaikan aspek di bawah permukaan (subsurface), permukaan (surface), aspek geologi, serta memastikan cadangan yang tersimpan di blok tersebut. (Baca: Saka Energi Temukan Sumber Baru Minyak di Blok Pangkah)

Untuk itu, Saka Energi perlu melakukan pengeboran beberapa sumur lagi. Dengan begitu, bisa melepas status eksplorasi pada Blok South Sesulu dan beralih statusnya menjadi produksi.

Jika pengeboran dua sumur pada akhir Februari nanti  berhasil menemukan cadangan migas, Saka Energi rencana akan mengajukan PoD pada tahun ini. "Mudah-mudahan tahun ini sekitar kuartal empat," kata Tumbur. 

Di sisi lain, saat ini Tumbur mengatakan pihaknya masih melakukan proses pencarian mitra di Blok South Sesulu. Namun ia belum mau mendetailkan calon mitra yang akan bekerjasama dengan Saka Energi dalam menggarap Blok South Sesulu. Saat ini Saka masih menguasai 100 persen pengelolaan Blok South Sesulu. (Baca: Saka Akan Ajukan Rencana Pengembangan Lapangan Sidayu Tahun Depan)

Sebagai informasi, kontrak Kerja Sama Blok South Sesulu ditandatangani pada 5 Mei 2009. Awalnya, blok migas ini dioperasikan oleh Hess (Indonesia-South Sesulu). Saka mengakuisisi 42,5 persen pengelolannya dari Hess pada Oktober 2013 lalu.