Proyek 35 Ribu MW Meleset, Arcandra: Kebutuhan Listrik Cukup

Arief Kamaludin|KATADATA
15/11/2016, 13.09 WIB

Pemerintah memperkirakan rencana pembangunan pembangkit listrik berkapasitas total 35 ribu Megawatt (MW) hingga tahun 2019 nanti, kemungkinan tidak akan tercapai. Meski begitu, pemerintah optimistis kapasitas pembangkit listrik yang tersedia nantinya tetap mencukupi kebutuhan masyarakat.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, kapasitas pembangkit listrik yang dapat dibangun hingga 2019 nanti sebesar 19.700 Megawatt (MW). Tapi, hal ini tidak akan mengganggu pasokan listrik. “Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi enam persen, cukup (kapasitas listrik 19.700 MW),” kata dia di Jakarta, Senin malam (14/11).

(Baca: Dewan Energi: Proyek 35 Ribu MW Cuma Beres 55 Persen Masa Jokowi)

Kapasitas pembangkit 19.700 MW tersebut akan dibangun secara merata di seluruh wilayah, dan tidak terpusat di satu pulau. Dengan pemerataan tersebut akan membuat wilayah lainnya tidak mengalami defisit listrik.

Sebelumnya, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Rinaldy Dalimi mengatakan, kemungkinan kapasitas pembangkit listrik yang dapat dibangun sebesar 19.700 MW atau 55,5 persen dari target. “Itu sudah disepakati tidak sampai 35 ribu MW,” kata dia saat konferensi pers usai sidang ke-19 DEN di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (14/11).

Salah satu pertimbangannya adalah prediksi pertumbuhan ekonomi hanya enam persen. Selain itu, target pembangkit listrik yang memasuki tahap finalisasi pembiayaan proyek sampai akhir tahun ini tidak akan melebihi 19.700 MW. (Baca: Pengusaha Tekstil dan Farmasi Minta Diskon Tarif Listrik Seharian)

Belum lagi, menurut Rinaldy, pembangunan pembangkit juga menghadapi beberapa kendala. Salah satunya adalah pembebasan lahan. “Bahkan ada pembangkit yang lokasinya  belum ditetapkan,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Masyarakat Energi Thorium Indonesia (Methi) Bob Soelaiman Effendi mengatakan, pembangunan sektor kelistrikan di Indonesia lebih lambat dibandingkan negara lain. Di India, setiap tahun mampu membangun kapasitas listrik sebesar 20 ribuMW per tahun.

Bahkan, dia memaparkan, India dalam kurun 2002-2015, telah memiliki kapasitas listrik sebesar 271.722 MW. "Selama 20 tahun ini kita itu paling tinggi 4 ribu MW per tahun," ujar Bob kepada Katadata beberapa waktu lalu.

Ia juga pesimistis terhadap target listrik 35 ribu MW yang ditetapkan pemerintah. Estimasinya, pencapaian megaproyek tersebut sekitar 15 ribu hingga 18 ribu MW. (Baca: PLN Lanjutkan Separuh dari 34 Proyek Listrik Mangkrak)

Ke depan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) harus fokus membangun transmisi. Sedangkan pembangunan pembangkit diserahkan ke pihak swasta (Independent Power Producer/IPP). Sebab, membangun pembangkit membutuhkan biaya yang besar.