PT Perusahaan Listrik Negara meningkatkan sistem kelistrikan di Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Sistem kelistrikan yang tadinya hanya beroperasi 18 jam per hari kini menjadi 24 jam.
General Manager PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara (PLN M2U) Indradi Setiawan mengatakan peningkatan ini merupakan komitmen PLN untuk menerangi pulau-pulau terluar, termasuk di Provinsi Maluku. Peluncuran sistem operasi listrik 24 jam ini juga dalam rangka menyambut Hari Listrik Nasional ke-71. (Baca: PLN Siap Terangi Daerah di Perbatasan Timor Leste).
Indradi berharap ada dukungan dan sinergi dari seluruh pihak agar sistem kelistrikan di pulau-pulau terluar lainnya dapat terjaga mutu dan keandalannya. “Tentu dengan melibatkan seluruh stakeholder, terutama untuk menjaga aset kita dengan baik," kata Indradi melalui keterangan resminya, Rabu, 12 Oktober 2016.
Persentase Jumlah Rumah Tangga Mendapat Akses Listrik 2015
Sementara itu, Manajer PLN Area Tual Wahidin mengatakan dalam mewujudkan sistem operasi 24 jam di Pulau Moa banyak hal yang telah dilakukan, mulai dari kesiapan mesin dan tenaga petugas. Selain itu PLN terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar proses berjalan lancar.
“Sebelumnya kami juga telah melakukan uji coba dan hasilnya sesuai dengan harapan," ujar Wahidin. (Baca: Rupiah dan Minyak, Penyebab Kenaikan Tarif Listrik Oktober).
Beroperasinya listrik baru ini, kata Bupati Maluku Barat Daya Barnabas Orno, berdampak positif bagi seluruh aspek di wilayahnya. Hal ini akan menunjang kegiatan pemerintahan hingga pendidikan. Oleh karena itu, sinergi PLN dan pemerintah daerah sangat penting.
Sistem Kelistrikan di Pulau Moa saat ini ditopang oleh PLTD Tiakur dengan daya terpasang 2,29 MegaWatt. Sedangkan untuk daya mampu di Pulau Moa sebesar 1,41 MW dengan Beban Puncak 705 kW, sehingga terdapat surplus atau cadangan daya 705 kW. (Baca: Investor Australia Siap Masuk Pembangkit Listrik di Banten).