Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan lima infrastruktur kelistrikan baru dan pengoperasian tujuh proyek yang sudah rampung. Salah satu proyek yang akan dimulai pengerjaannya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Unit 4 Lontar di Tangerang, Banten.
PLTU Lontar Unit 4 merupakan salah satu proyek PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Jawa Bagian Barat. Dengan kapasitas 315 megawatt (MW), pembangkit ini akan memasok listrik untuk sistem kelistrikan wilayah DKI Jakarta dan Banten. Yakni subsistem Balaraja, Kembangan, serta Muara Karang-Gandul.
Saat meresmikan proyek itu di Tangerang, Banten, Jumat (10/6), Jokowi mengatakan percepatan pembangunan infrastruktur kelistrikan sudah tidak dapat ditawar lagi. Pembangunan PLTU Lontar merupakan antisipasi dari peningkatan permintaan pelanggan listrik wilayah Jawa-Bali, yang hingga 2019 diperkirakan membutuhkan tambahan pasokan 21 gigawatt (GW).
Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan pihaknya telah berhasil menyelesaikan permasalahan pembebasan lahan yang akan digunakan pembangkit ini. “Syukur Alhamdullilah seluruh kesiapan pembangunan telah kami selesaikan,” ujar Dirut Sofyan dalam keterangan resminya. Dengan demikian, pembangunan proyek ini dapat segera dimulai.
PLTU Lontar Unit 4 dibangun di atas tanah seluas 11 hektare. Proses konstruksi ditargetkan dapat selesai pada 2019. Pembangunannya dilaksanakan oleh pemenang tender, yakni Sumitomo Corporation, Black and Veatch International Company dan juga menggandeng kontraktor lokal PT Satyamitra Surya Perkasa. Penandatanganan kontraknya sudah dilakukan pada 17 September 2015 yang mulai efektif pada 1 April 2016. Nilai kontraknya masing-masing US$ 225 juta, ¥ 18 milyar dan Rp 1,58 triliun.
PLN mendapat pendanaan untuk proyek ini dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) tanpa jaminan dari pemerintah. Pola pendanaan seperti ini baru pertama kali dilakukan oleh PLN dengan pihak Jepang. PLN pun mengklaim telah dipercaya oleh pihak kreditur dalam menerima pinjaman. (Baca: Kalimantan Tengah dan Selatan Dapat Tambahan Listrik Baru)
Sebagai informasi, Proyek PLTU Unit 4 ini merupakan lanjutan dari proyek eksisting PLTU Unit 1,2 dan 3 dengan kapasitas total sebesar 3x315 MW yang saat ini telah beroperasi dan sudah masuk sistem kelistrikan Jawa-Bali. Proyek PLTU Unit 4 ini merupakan bagian dari Program 35 GW yang saat ini tengah digarap oleh PLN bersama pengembang swasta.
"Dengan adanya PLTU lontar extention 315 MW PLN menargetkan bisa menambah pelanggan baru hingga 206 ribu pelanggan dan dapat menyerap tenaga kerja lebih dari 3000 orang. Hal ini tentu dapat memberikan dampak ekonomi yang cukup significant diarea lokasi proyek." ujar Sofyan. (Baca: Cerita Jokowi Soal Proyek PLTU Batang)
Berbarengan dengan seremoni peletakan batu pertama pembangunan PLTU Lontar Unit 4, Jokowi juga sekaligus meresmikan pembangunan proyek kelistrikan lain. Keseluruhan proyek ini untuk memperkuat sistem kelistrikan Jakarta - Banten. Berikut ini daftarnya:
- SUTET 500 kilovolt (kV) Bojonegara–Suralaya
- SKTT 150 kV Muara Karang Baru–Muara Karang Lama
- Uprating SUTT 150 kV Cibinong–Gandaria
- GIS 150 kV Depok Baru II
Selain itu, ada juga peresmian Gardu Induk dan Transmisi di wilayah DKI Jakarta dan Banten. Pembangunannya sudah selesai dan telah beroperasi. Gardu Induk dan Transmisi tersebut adalah:
- Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV Balaraja dengan kapasitas 2x500 MVA
- Gardu Induk 150 kV Millenium Kapasitas Trafo 2x60 MVA.
- Rekonduktoring Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Cilegon–Serang sepanjang 35,91 kms.
- GIS 150 kV Bintaro II dengan kapasitas trafo 2x60 MW dan kabel bawah tanah atau (UGC) 150 kV Bintaro–Bintaro II sepanjang 4,68 kms.
- GI 150 kV Pantai Indah Kapuk dengan kapasitas trafo 1x60 MVA.
- GIS 150 kV Gunung Sahari–Kemayoran dengan kapasitas trafo 2x60 MVA dan UGC 150 kV sepanjang 10 kms.
- GI 150 kV Bayah Kapasitas Trafo 1x60 MVA untuk Penyambungan Konsumen Tegangan Tinggi (TT) Pabrik Semen PT Cemindo Gemilang di Kecamatan Bayah, Lebak, Banten.