PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN telah membangun ribuan transmisi dan gardu induk listrik di seluruh Indonesia. Pembangunan ini penting untuk menunjang pembangunan proyek pembangkit 35 gigawatt (GW).
Senior Manager Public Relation PLN Agung Murdifi mengatakan proyek 35 GW, perlu diselaraskan dengan pembangunan infrastruktur penunjang. Transmisi dan gardu induk untuk mendistribusikan listriknya kepada masyarakat. (Baca: Listrik Tersedia, Perusahaan Korea Garap Pabrik Tekstil dan Sepatu)
PLN telah membangun 2.368 kilometer-sirkuit (kms) transmisi dan 7.295 Mega Volt Ampere (MVA) Gardu Induk yang telah mendapatkan rekomendasi layak bertegangan. “Sebagian besar pembangkit listrik, transmisi, dan GI yang merupakan bagian dari program 35.000 MW ditargetkan beroperasi di tahun 2019,” ujar Agung dalam keterangan resmi yang diterima Katadata, Rabu (11/5).
Dalam rencana lima tahun (2014-2019) yang telah disusun, PLN berencana membangun 732 proyek transmisi sepanjang 43.284 kms. Proyek ini sebagian besar (93 persen) dibangun PLN dan sisanya swasta. Sedangkan rencana pembangunan gardu induk yang akan dibangun mencapai 108.789 MVA. Sebanyak 95 persen dari proyek tersebut dibangun oleh PLN, 5 persen sisanya dibangun swasta.
Dalam pembangunan transmisi, PLN mencatat total jalur yang dibutuhkan dalam menunjang proyek 35 GW sebenarnya mencapai 46.597 kms. Rinciannya, sebanyak 2.368 kms telah mendapatkan rekomendasi layak dan telah beroperasi. Sepanjang 13.081 kms telah memasuki tahap konstruksi, dan sisanya sepanjang 31.147 kms masih dalam tahap perencanaan dan pengadaan.
Inilah rincian pencapaian proyek pembangunan transmisi (kms):
Regional | Target | Relisasi | Capaian |
Sumatera | 19.305 | 504 | 3% |
Jawa & Bali | 11.185 | 370 | 3% |
Kalimantan | 7.883 | 826 | 10% |
Sulawesi & Nusa Tenggara | 7.207 | 506 | 7% |
Maluku & Papua | 1.017 | 162 | 16% |
Total | 45.597 | 2.368 | 39% |
Kemajuan pembangunan proyek gardu induk (GI) masih berjalan lambat. Realisasi kapasitas terpasang proyek GI hingga April 2016 hanya 6,7 persen dari total 108.789 MVA yang telah selesai konstruksinya dan dapat beroperasi.
Pembangunan GI ini telah dilakukan di 76 lokasi dengan berkapasitas 5.615 MVA. Jumlah ini baru mancapai 75 persen dari target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015 yang sebesar 7.480 MVA. (Baca: Kadin Usul Pengembangan Biogas untuk Pembangkit 35 GW)
Hingga kuartal I tahun ini pembangunannya telah dilakukan di 36 lokasi dengan kapasitas 1.680 MVA. Jumlah ini mencapai 23 persen dari total RKAP 2016 yang sebesar 7.440 MVA. Saat ini sekitar 90.780 MVA proyek GI sudah masih dalam tahap perencanaan dan pengadaan, dan 10.714 MVA masih dalam tahap konstruksi.
Inilah rincian pencapaian proyek pembangunan GI (MVA):
Regional | Target | Realisasi | Capaian |
Sumatera | 32.406 | 1.690 | 5% |
Jawa & Bali | 66.083 | 4.615 | 7% |
Kalimantan | 3.910 | 650 | 17% |
Sulawesi & Nusa Tenggara | 5.260 | 320 | 6% |
Maluku & Papua | 770 | 20 | 3% |
Total | 108.429 | 7.295 | 38% |
Menurut Agung, banyak kendala dan hambatan dalam pembangunan proyek transmisi dan GI. Makanya perkembangan pembangunannya masih rendah, bahkan banyak juga proyek yang mangkrak. (Baca: PLTU Ketapang Siap Beroperasi Akhir Mei)
Dia mencontohkan proyek transmisi dari Muara Teweh ke Buntok dan Buntok ke Tanjung yang masuk sistem kelistrikan Kalimantan Selatan dan Tengah. Proyek ini sempat mangkrak karena masalah pembebasan lahan dan kompensasi tanam tumbuh.
Selain Muara Teweh, PLN juga sempat mengalami kesulitan menyelesaikan pembangunan GI Kota Agung, Lampung. Proyek ini terhambat pembebasan lahan dan ruang bebas (Right of Ways/ROW).
Saat ini permasalahan tersebut sudah dapat terselesaikan dengan bantuan Pemerintah Daerah setempat. Beberapa proyek yang mangkrak telah bisa berjalan. Sehingga sampai dengan triwulan I 2016, sebanyak 39 persen transmisi dan 38 persen GI telah berhasil dibangun.
“Seluruh proses pembangunan mulai dari pembangkit, transmisi dan GI semoga dapat terealisasi sesuai target dengan adanya dukungan Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan,” ujar Agung. (Baca: Kebut Proyek Pembangkit 35 GW, PLN Siap Bangun PLTU Lontar 4)