Pemerintah Turunkan Porsi Pembangkit BBM

KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis:
Editor: Arsip
17/4/2014, 13.46 WIB

KATADATA ? Pemerintah menargetkan porsi pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) akan mencapai 1 persen pada 2022. Tahun ini, targetnya hanya 9,7 persen saja pembangkit yang menggunakan BBM, dari porsi tahun lalu yang mencapai 12,5 persen.  

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman mengatakan hingga tahun lalu, sekitar 51 persen pembangkit sudah menggunakan batu bara. Pemerintah menargetkan pada 2020, porsi pembangkit yang menggunakan batu bara tersebut akan mencapai 65 persen.  

Itu (batu bara) yang paling murah. Karena kalau kita bicara energi termurah, saat ini hanya batu bara,? ujar Jarman.  

Menurutnya, panas bumi masih lebih mahal dibandingkan batu bara. Akan tetapi, dalam hal pencemaran lingkungan, energi panas bumi jauh lebih bersih, sedangkan batu bara masih menimbulkan emisi yang besar.   

Makanya, pemerintah berupaya memadukan antara energi yg berupa air (hydro) dan geotermal itu dengan batu bara.  

?Sehingga energi yang kita peroleh banyak yang optimal, harganya tidak terlalu tinggi tapi emisinya terkendali. Kalau semua (pembangkit) menggunakan energi baru, bisa lebih mahal harganya.?

Reporter: Rikawati