PJB Maksimalkan Operasional Pembangkit Listrik Selama Pandemi Corona

PLN
Ilustrasi, sistem kelistrikan. PT Pembangkit Jawa Bali atau PJB berupaya menjaga pasokan listrik di tengah pandemi corona.
23/4/2020, 17.34 WIB

Anak usaha PLN, PT Pembangkit Jawa Bali atau PJB, terus memaksimalkan operasional pembangkit listrik. Hal itu untuk menjaga pasokan listrik tetap aman selama pandemi corona.

Apalagi pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat masyarakat banyak berkegiatan di rumah. Direktur Utama (Dirut) PJB Iwan Agung Firstantara pun menginstruksikan seluruh jajaran di lokasi unit pembangkit untuk menjaga suplai tenaga listrik di seluruh wilayah.

"Sebagai bentuk pelayanan, kami akan berkomitmen dalam penyediaan energi," kata Iwan dalam keterangan resmi, Kamis (23/4).

(Baca: Konsumsi Listrik Anjlok, PLN Proyeksi Pendapatan Turun Rp 44 Triliun)

Dirinya juga mengapresiasi operator dan teknisi pembangkit yang tetap masuk kerja di tengah pemberlakuan PSBB. "Saya juga memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pejuang kelistrikan di lini depan, yakni para operator dan teknisi pembangkit yang dengan tulus ikhlas masuk kerja," kata dia.

Sejumlah daerah memang telah menerapkan PSBB, di antaranya DKI Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Tanggerang. Selain itu, PSBB juga berlaku untuk Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang. Bahkan, di DKI Jakarta status PSBB resmi diperpanjang hingga 22 Mei 2020.

Sedangkan PJB mengelola 35 unit pembangkit yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Operasional pembangkit listrik PJB mulai dari ujung barat PLTG Arun dan di ujung timur PLTU Tidore. Total kapasitas terpasang 20.939 megawatt.

(Baca: Bangun Pembangkit & Transmisi, PLN akan Terbitkan Surat Utang Rp 1,7 T)

Reporter: Verda Nano Setiawan