ESDM Dorong Pemanfaatan Sumur Migas Tua untuk Dongkrak Ekonomi Daerah

Chevron
Ilustrasi, pengeboran sumur migas. Kementerian ESDM mendorong pemerintah daerah memproduksi sumur tua untuk mendongkrak ekonomi daerah.
15/5/2020, 19.27 WIB

Kementerian ESDM mendorong agar produksi migas dari sumur tua terus dimaksimalkan. Selain bisa menambah produksi nasional, upaya tersebut bisa mendongkrak ekonomi daerah.

Direktur Pembinaan Program Migas Soerjaningsih mengatakan sumur tua merupakan sumur migas yang dibor sebelum 1970 dan telah selesai diproduksi. Mayoritas sumur tersebut dikelola oleh Pertamina EP.

Jika pemerintah daerah ingin memproduksikannya kembali, maka harus membentuk partisipasi Koperasi Unit Desa (KUD)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). "Dengan begitu ada pendapatan daerah dan partisipasi masyarakat melalui KUD/BUMD," kata Soerjaningsih dalam seminar online, Jumat (15/5).

Dia menyebut KUD/BUMD tersebut bisa reaktivasi sumur tua dengan biaya sendiri. Meski begitu, peralatan yang digunakan harus disetujui oleh kontraktor

"Jadi ini perjanjian antara pemilik wilayah kerja dan KUD/BUMD," ujarnya.

Selain itu, KUD/BUMD yang memproduksi sumur tua tidak boleh melaksanakan kegiatan kerja ulang lapisan atau work over. Sebab, hal itu melanggar ketentuan pemerintah. 

"Memproduksi sumur tua batasannya dari lapisan yang berpoduksi, kalau pindah lapisan itu merupakan kegiatan eksplorasi," ujarnya.

(Baca: SKK Migas Minta Kontraktor Gali Potensi Sumur Tua Demi 1 Juta BOPD)

Berdasarkan data Kementerian ESDM, status pengelolaan sumur tua pada tahun ini mencapai 1440 sumur. Salah satunya BUMD PT Pertomuba memanfaatkan 565 sumur tua di Lapangan Babat & Kukui yang dikelola Pertama Asset 1. Kerja sama tersebut berlangsung selama 2020-2025.

KUD Wargo Tani Makmur memproduksi 13 sumur di Lapangan Tambi dan Nanas yang dikelola Pertamina EP Asset 4. Perjanjian kerja sama berlangsung dari 2014 hingga 2019.

PERUSDA Purwa Aksara mengelola 27 sumur di Lapangan Gabus dalam wilayah kerja Pertamina EP Asset 4. Perjanjian kerja sama itu berlangsung selama 2014-2019.

KUD Unggul yang memproduksi 18 sumur tua di Lapangan Cipluk yang dikelola Pertamina EP Asset 4. Perjanjian kerja sama berlangsung dari 2015 hingga 2020.

PT Blora Patra Energi mengelola 23 sumur tua di Lapangan Petak yang berada dalam wilayah kerja Pertamina Asset 4 dengan perjanjian kerja sama mulai 2016 hingga 2021. Kemudian, PT Bojonegoro Bangun Sarana mengelola 493 sumur di Lapangan Wonocolo, Dandangilo, Ngrayon yang dikelola Pertamina EP Asset 4. Tahun perjanjian kerja sama tersebut berlangsung selama 2019-2024.

Ada pula, PT Blora Patra Energi yang memproduksi 267 sumur di Lapangan Ledok Semanggi wilayah kerja Pertamina EP Asset 4. Tahun perjanjian kerja sama dari 2020 hingga 2025.

Kemudian, KUD Wargo Tani Makmur yang memproduksi 24 sumur di Lapangan Banyubang. Kerja sama tersebut berlangsung selama 2019-2024. Terakhir, PERUSDA Aneka Tambang memproduksi 10 sumur di Lapangan Gegunung wilayah kerja Pertamina EP Asset 4 dalam periode 2019-2023.

(Baca: Serapan Industri Rendah, Pertamina EP Turunkan Produksi Gas 200 MMscfd)

Reporter: Verda Nano Setiawan