ConocoPhillips (Grissik) Ltd optimistis permintaan gas bumi bakal meningkat pada kuartal ketiga tahun ini. Pasalnya, roda perekonomian akan kembali berjalan ketika new normal.
Vice President Commercial and Business Development ConocoPhillips Taufik Ahmad mengatakan pandemi corona mengakibatkan penyerapan gas Blok Corridor tidak maskimal. Oleh karena itu, dia berharap fase normal baru bisa mendorong permintaan gas bumi.
"Dengan dimulainya kembali kegiatan ekonomi, kami berharap, permintaan gas kembali naik pada kuartal ketiga tahun ini," kata Taufik pada Kamis (4/6).
Di samping itu, pihaknya memiliki Business Continuity Team yang menyusun strategi dan protokol saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan normal baru. Protokol tersebut disesuaikan dengan peraturan internal perusahaan dan panduan dari Pemerintah.
(Baca: ConocoPhillips Sebut Covid-19 Buat Permintaan Gas Blok Corridor Turun)
(Baca: Ekspor ke Singapura Disetop, Gas Blok Corridor Dialirkan ke Jabar)
ConocoPhillips sebelumnya menyatakan lifting gas Blok Corridor pada kuartal I tahun ini tak mencapai target karena permintaan gas turun selama pandemi corona. Berdasarkan data SKK Migas, realisasi lifting gas Blok Corridor hingga akhir Maret 2020 sebesar 828 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). atau 88,9% dari target APBN sebesar 932 MMscfd.
Sedangkan realisasi lifting minyak Blok Corridor mencapai 6.812 barel minyak per hari (bopd) atau 91,9% dari target yang telah ditetapkan APBN sebesar 7.410 bopd.
ConocoPhillips merupakan pengelola Blok Corridor yang memasok gas bumi ke Singapura. Pemerintah berencana menghentikan pengiriman pasokan gas bumi dari Blok Corridor ke Singapura setelah kontraknya berakhir pada 2023.
Hal ini dilakukan guna menggenjot pemanfaatan pasokan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri. Saat ini, sebanyak 80% produksi Blok Corridor telah dipasok ke pengguna gas di dalam negeri.
(Baca: Menteri ESDM Minta ConocoPhillips Tingkatkan Produksi Blok Corridor)