Imbas Corona, Harga Batu Bara Acuan Juli Turun jadi US$ 52,16 per Ton

ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj.
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Barito, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Sabtu (13/6/2020). Harga batu bara acuan (HBA) periode Juli kembali turun akibat pandemi corona.
Editor: Ekarina
3/7/2020, 11.49 WIB

"Tak bisa dipungkiri, sejak adanya pandemi menggeser pola konsumsi energi ke sumber alternatif lain," ujarnya.

HBA mengalami tren penurunan sejak Word Health Organization (WHO) menetapkan Covid-19 sebagai pandemi pada pertengahan Maret lalu.

(Baca: Harga Komoditas Rendah, Produsen Batu Bara Potong Produksi hingga 20%)

Harga acuan sempat menguat sebesar 0,28% di level US$ 67,08 per ton pada Maret dibanding bulan Februari US$ 66,89 per ton. Kemudian, HBA lantas melemah ke posisi US$ 65,77 per ton pada  April dan berlanjut di bulan Mei pada level US$ 61,11 per ton. 

Sebagai informasi, HBA diperoleh berdasarkan rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platts 5900 pada bulan sebelumnya.

Kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal per kilogram GAR. Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan