Pertamina Dorong Pengembangan EBT melalui Program Energi Berdikari

Katadata
Penulis: Padjar Iswara - Tim Publikasi Katadata
31/12/2020, 13.00 WIB

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, populasi ternak sapi terbesar ada di Lampung Tengah yaitu sebanyak 326.417 ekor pada tahun 2019. Sampai Maret 2019 program Upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (Upsus Siwab) Provinsi Lampung sudah mencapai 35 persen dari target. Lampung Tengah optimis berada di garis hijau yang menduduki urutan ke-5 se-Indonesia. Potensi besar peternakan sapi dapat menjadi ancaman bagi perubahan iklim jika limbahnya sebagai penghasil emisi metana tidak terkelola secara sirkuler dan optimal.

Program Energi Berdikari dari Pertamina ini sangat bermanfaat untuk warga dan saya harapkan ke depannya biogas rumah bisa digunakan untuk semua warga. Dengan Biogas ini  dapat menjadi salah satu  alternatif energi terbarukan yang tidak hanya untuk memasak, tapi juga membantu para ibu-ibu dalam menghemat biaya pengeluaran sehari-hari keluarga dan pengolahan limbah kotoran hewan, “sehingga dapat meningkatkan kesejateraan warga,” ujar Misman selaku Lurah dari Desa Mojopahit

bio-slurry (Katadata)

Berbagai manfaat yang ditawarkan oleh teknologi biogas tak hanya gasnya untuk memasak, tapi juga ampas biogas yang biasa dikenal dengan sebutan bio-slurry yang dapat digunakan sebagai pupuk alami dalam bentuk cair maupun padat. Bio-slurry kaya akan nutrisi dan mikroba probiotik yang memiliki keunggulan dalam pembenahan struktur tanah dan meningkatkan kesuburan tanah sehingga berdampak kepada kualitas dan kuantitas hasil panen.

Dengan profil penerima manfaat terdiri dari warga yang memiliki pekerjaan sebagai peternak dan petani, pemanfaatan bio-slurry untuk instalasi cocok tanam rumahan hidroponik begitu tepat guna. Biogas dianggap lebih efektif dari segala sisi dibandingkan dengan bahan bakar memasak lainnya. Dampaknya meringankan pengeluaran sehari-hari yang dikeluarkan untuk membeli LPG 3kg terganti oleh Biogas.

“Harapan saya supaya Biogas Rumah ini bisa dirasakan manfaatnya oleh semua warga karena sangat membantu mengurangi atau memanfaatkan limbah yang biasanya tidak terpakai,” kata Nursyamsiah sebagai salah satu penerima manfaat program Desa Mandiri Energi Lampung Tengah.”Semoga ke depan Biogas Rumah ini tidak hanya dimanfaatkan untuk menggantikan LPG atau kayu saja, semoga juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan yang lain juga.”

Direktur Eksekutif Yayasan Rumah Energi, Rebekka S. Angelyn mengatakan, teknologi biogas bisa menjadi salah satu solusi dalam penanggulangan masalah limbah organik yang warga miliki seperti kotoran hewan ternak yang bisa dimanfaatkan sebagai energi terbarukan untuk memasak. “Dengan potensi budidaya ternak di Kabupaten Lampung Tengah yang begitu besar, program ini bisa menjadi aksi nyata dalam upaya memberikan akses energi terbarukan yang terjangkau sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Halaman: