Harga Minyak Dunia Turun Tajam Pekan Ini, Terbesar Sejak November

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi. Harga minyak Brent yang naik lebih dari 20% minggu lalu, tetapi turun 4,8% minggu ini setelah mencapai US$139,13 pada hari Senin.
Penulis: Agustiyanti
12/3/2022, 11.07 WIB

Data tersebut merupakan indikator awal dari output masa depan. Pejabat pemerintah AS telah meminta produsen domestik dan global untuk meningkatkan produksi. 

Harga minyak Brent yang naik lebih dari 20% minggu lalu, tetapi turun 4,8% minggu ini setelah mencapai US$139,13 pada hari Senin. Harga minyak mentah AS mencatat penurunan mingguan 5,7% setelah menyentuh tertinggi $130,50 pada hari Senin. Kedua kontrak terakhir menyentuh puncak harga pada tahun 2008.

Pekan ini, konflik Rusia-Ukraina mendorong Amerika Serikat dan banyak perusahaan minyak Barat untuk berhenti membeli minyak Rusia. Namun, da pembicaraan tentang penambahan pasokan potensial dari Iran, Venezuela, dan Uni Emirat Arab.

"Kami sangat memperhatikan katup tekanan yang akan menyerap kejutan pasokan," kata kepala ekonomi UBS Norbert Ruecker.

Analis Commonwealth Bank Vivek Dhar menilai, kesenjangan pasokan tidak mungkin diisi oleh output tambahan dari anggota OPEC dan sekutu yang bersama-sama disebut OPEC+. Ini terutama mengingat Rusia adalah bagian dari pengelompokan tersebut.

Beberapa produsen OPEC+, termasuk Angola dan Nigeria, telah berjuang untuk memenuhi target produksi, membatasi kemampuan kelompok itu untuk mengimbangi penurunan pasokan dari Rusia. 

 

Halaman: