PT Sumbawa Timur Mining (STM) rencananya akan melaksanakan fase produksi tembaga dan emas di tambang Onto di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat pada 2030. Presiden Direktur STM, Bede Evans, mengatakan saat ini pihaknya masih menjalankan proses eksplorasi.
Dari hasil pendataan per Desember 2021, STM menemukan potensi sumber daya mineral sebesar 1,1 miliar ton dengan 0,96% tembaga dan 0,58 gram emas per ton. Sementara total potensi sumber daya mineral tereka (inferred mineral resource) 1 miliar ton dengan 0,7% tembaga dan 0,4 gram emas per ton. Sehingga total potensi mineral tembaga dan emas Onto masing-masing 0,86% dan 0,48 gram per ton emas.
“Kami harus menghadapi sejumlah tantangan teknik dan studi resource yang berat. Perkiraannya pada 2030 sampai 2035 akan mulai proses produksi,” kata Bede dalam konferensi pers daring pada Kamis (24/4).
Selain itu, PT STM saat ini juga focus pada pembangunan infrastruktur berupa akses jalan sepanjang 11,4 kilometer untuk kegiatan pertambangan dan jalur angkut pertambangan. Adapun kegiatan eksplorasi dan pembangunan infraktruktur tersebut diperkirakan melibatkan 1.000 tenaga kerja.
Sejak tahun 2010, STM telah mengucurkan investasi senilai US$ 200 juta untuk keperluan eksplorasi. Sementara dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2022, STM mengeluarkan investasi senilai US$ 80 juta. “Untuk ekplorasi mineral di lokasi yang sama. Selain mineral, kami berupaya eksplorasi potensi geothermal,” sambung Bede.
Pada kesempatan tersebut, Bede mengatakan belum bisa memprediksi jumlah nilai investasi yang akan dikucurkan untuk kegiatan produksi karena rentang waktu produksi yang diperkirakan baru akan jalan pada tahun 2030.
"Pada saat ini kami masih melakukan studi dan sepertinya belum bisa untuk memproyeksikan target pendapatannya karena masih jauh. Kami juga belum bisa memperdiksi berapa besaran sumbangan pendapatan kepada pemerintah daerah dan pusat. Itu masih jauh untuk diperhitungkan," jelas Bede.
Ia menambahkan, STM nantinya akan fokus pada kegiatan pertambangan tembaga dan emas. Pihaknya juga belum memiliki rencana untuk melakukan ekplorasi di sumber mineral lainnya seperti nikel, perak, ataupun mangan.
“Kami konsentrasi ekplorasi potensi mineral emas dan tembaga, kandungan emas selalu ada di tembaga. Untuk mineral lain seperti perak, nikel dan mangan itu tidak, karena itu tidak ekonomis,” tukas Bede.