PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan dan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) untuk arus balik mudik Lebaran 2022 berada dalam kondisi aman. Padahal jumlah pengendara pada masa arus mudik meningkat hingga 41% tahun ini.
"Secara umum stok dan penyaluran BBM saat ini dalam kondisi aman dan berjalan lancar. Pertamina menjamin seluruh layanan BBM, khususnya Solar, Pertalite, Pertamax dan Avtur dalam kondisi normal," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (8/5).
Hal ini disampaikan Nicke saat memantau langsung ketersediaan dan penyaluran BBM untuk arus balik mudik Idulfitri melalui tampilan layar Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC), baru-baru ini.
Sebagai informasi, PIEDCC mengelola data secara terintegrasi dari hulu ke hilir secara langsung atau real time selama 24 jam, baik untuk BBM, gas, hingga Avtur.
Tim PIEDCC juga melakukan analisa data menjadi infomasi, mendeteksi data, anomali, menguji keandalan data serta menyusun rangkuman eksekutif atau executive summary dan rekomendasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan.
Nicke mengatakan, jumlah pemudik tahun ini diperkirakan mencapai 85 juta pemudik dengan berbagai moda transportasi. Dalam hal ini, Pertamina siaga mengantisipasi lonjakan permintaan BBM untuk arus balik Lebaran.
"Tahun ini dengan lonjakan di masa arus mudik itu peningkatannya sampai 41%, selama ini yang tertinggi itu hanya 11%. Bayangkan kalau kita masih mengelolanya secara manual, tidak mungkin kita bisa menambah stok bahkan di beberapa SPBU yang dilewati oleh arus mudik," kata Nicke.
Nicke mengatakan, permintaan BBM meningkat sangat signifikan, yakni sekitar 43%-58%, terutama di jalur Tol Trans Jawa, jalur Pantura (non-tol) dan jalur Selatan Jawa (non-tol) pada saat puncak arus mudik. Diperkirakan kondisi yang sama terjadi pada saat arus balik.
Nicke memastikan tidak terjadi kelangkaan BBM selama mudik Lebaran Idul Fitri 2022. Ini karena Pertamina mengoptimalkan seluruh infrastruktur secara terintegrasi dari hulu hingga hilir, mulai dari produksi dan operasional kilang, pengangkutan kapal hingga penyaluran ke SPBU.
Pertamina juga terus memantau 7.200 SPBU di jalur utama untuk mudik, jalur wisata dan jalur yang rawan terhadap bencana. Total ada sekitar 1.452 SPBU yang dipantau ketat berdasarkan tiga kriteria tersebut.
"Stoknya kita amankan, ditambah lagi kita tambahkan juga dengan SPBU kantong. Jadi ada mobil tangki yang kita siapkan di sana, sehingga ketika ada peningkatan permintaan kita bisa tambahkan," ujar Nicke.