Pertamina Raih Laba Rp 29 T riliun, Naik Hampir Dua Kali Lipat di 2021

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.
9/6/2022, 06.55 WIB

PT Pertamina mencetak laba bersih senilai US$ 2,05 milliar atau Rp 29,3 triliun pada 2021. Laba ini meningkat 95% atau hampir dua kali lipat dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar US$ 1,05 miliar atau sekitar Rp 15 triliun.

Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan perusahaan mencetak pendapatan US$ 57,51 miliar sepanjang 2021 atau meningkat 39% dari pencapaian 2020 sebesar US$ 41,47 miliar. Sebagian pendapatan datang dari sektor hulu.

"Target harga minyak mentah Indonesia (ICP) US$ 40 per barel di APBN dan RKAB kami rata-rata ICP di 2021 adalah US$ 68 per barel. Dari sanalah kami kemudian dapat windfall. Jadi selain produksi meningkat juga karena harga minyak," kata Nicke dalam Media Gathering di Grha Pertamina Jakarta pada Rabu (8/6), malam.

Pertamina juga mencatatkan EBITDA senilai US$ 9,45 miliar. Angka ini naik 19% dari tahun sebelumnya sebesar US$ 7,95 miliar. "Inilah hasil kerja keras kita di tengah-tengah kondisi yang sangat sulit di tahun 2021," sambung Nicke

Selain itu, Nicke menjelaskan ada sejumlah penghematan yang dilakukan. Melalui program Cost Saving, PT Pertamina melakukan penghematan senilai US$ 1,3 miliar. Adapula program Cost Optimization yang berhasil menghemat US$ 2,2 miliar. "Cost Avoidance US$ 350 juta dan Revenue Enhancement US$ 0,5 miliar," ujarnya.

Selain memperoleh Windfall, upaya efisiensi yang dilakukan oleh PT Pertamina juga berdampak pada perolehan laba tahun 2021. Nicke menerangkan, efisiensi merupakan cara Pertamina untuk bisa bertahan selama pandemi Covid-19. "Untuk bisa survive dalam kondisi ini hanya satu, efisien," kata dia.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu