Pemerintah bakal menarik peredaran elpiji 3 kilogram (kg) dan membagikan paket kompor listrik induksi secara bertahap. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bakal membagikan paket kompor listrik induksi secara gratis kepada masyarakat di beberapa daerah.
Nantinya, masyarakat bakal mendapatkan satu unit kompor listrik induksi dengan dua tungku masak yang masing-masing berdaya 1.000 watt. Selain itu, ada dua unit perabotan pelengkap yakni panci dan wajan yang disertai modul Internet of Things atau IoT untuk menyimpan data konsumsi energi listrik.
Kompor tersebut juga dilengkapi dengan media komunikasi data. Di dalam paket juga termasuk penggantian pembatas daya untuk penggunaan kompor induksi dan pemasangan tambahan instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Ketenagalistrikkan Dadan Kusdiana menjelaskan, kompor induksi memiliki sejumlah parameter digital yang dilengkapi IoT sehingga bisa memonitor konsumsi listrik yang terintegrasi dengan sistem billing atau tagihan PLN. "Konsumsi energinya 7,19 kilo Watt hour (kWh) dengan efisiensi 70% sampai 86%," kata Dadan lewat pesan singkat kepada Katadata.co.id dikutip Jumat (16/9).
Cara kerja kompor induksi menggunakan induksi elektromagnetik yang menghasilkan panas dan mengalir ke utensil. Dadan menyebutkan kompor induksi memikili tingkat resiko keselamatan yang rendah karena panas yang dihasilkan hanya mengalir kepada utensil.
"Kompor induksi sangat mudah dibersihkan dan bisa menghasilkan panas dengan sangat cepat, bentuk tungku masaknya datar dan dilengkapi feromagnetik," sambungnya.
Beda Kompor Listrik dan Kompor Listrik Induksi
Kompor induksi serupa dengan kompor listrik. Keduanya sama-sama menggunakan arus setrum sebagai penghantar panas. Bedanya, kompor listrik bersifat analog dan tidak dilengkapi alat IoT.
Berbeda dengan kompor induksi yang bekerja melalui induksi elektromagnetik untuk menghasilkan panas, kompor listrik bekerja melalui elemen konduktor untuk menghasilkan panas pada utensil.
Konduktor biasanya besi berbentuk spiral. Kompor listrik memikili tingkat resiko keselamatan yang lebih tinggi karena bagian panas atau sistem perapian yang terbuka. "Komsumsi energinya 9 kWh dengan efisiensi 55% sampai 79%," ujar Dadan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan telah menyiapkan program konversi tahun depan dengan menyasar 5 juta keluarga penerimaan manfaat. Dia memproyeksikan program ini dapat menghemat Rp 5,5 triliun per tahun.
Selanjutnya, apabila jumlah keluarga penerimaan manfaat mencapai 15,3 juta, maka proyeksi penghematan APBN bisa mencapai Rp 16,8 triliun per tahun.
"Saving ini dari mana? Ini dari fakta bahwa per kilogram elpiji biaya keekonomiannya adalah sekitar Rp 20 ribu, sedangkan biaya keekonomian (kompor induksi) sekitar Rp 11.300 per kilogram listrik ekuivalen," kata Darmawan, beberapa waktu lalu.
PLN telah melakukan uji klinis terhadap 2.000 proyek percontohan di Solo dan Bali. "Dari sampel 23 keluarga penerima manfaat ada saving APBN sekitar Rp 20 juta per tahun," kata Darmawan.
Berdasarkan hitungan PLN, konversi elpiji 3 kg ke kompor induksi dalam skala yang lebih besar mampu menghemat APBN menghemat Rp 330 miliar per tahun untuk 300 ribu keluarga penerima manfaat pada 2022.