Investasi Melonjak 42%, Bahlil Sebut Buah Hilirisasi di Sektor Tambang

ANTARA FOTO/Jojon/aww.
Aktivitas tungku smelter nikel di PT VDNI di kawasan industri di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (9/9/2022).
24/10/2022, 17.33 WIB

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada kuartal III tahun ini mencapai Rp 307,8 triliun, naik 1,9% dibandingkan kuartal sebelumnya, dan 42,1% lebih tinggi dari capaian periode yang sama 2021.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan program hilirisasi produk tambang berperan besar dalam peningkatan capaian realisasi investasi pada di kuartal III tahun ini, di mana sektor pertambangan menyumbang Rp 28,3 triliun.

"Di sini konsisten sekali bahwa realisasi investasi ini tidak hanya didorong oleh pada sektor jasa, tapi sudah membangun industri hilirisasi dan ini terkonfirmasi di industri logam ini mesin, pembagunan pabrik, kemudian pertambangan," kata Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan III tahun 2022, Senin (24/10).

Bahlil menyampaikan, sumbangan terbesar penerimaan investasi pada kuartal III disumbang oleh sektor industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya yang mencapai Rp 44 triliun, kemudian sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp 32,5 triliun.

Selanjutnya sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp 28,9 triliun, sektor pertambangan sebesar Rp 28,3 triliun, serta sektor listrik, gas, air sejumlah Rp 27,3 triliun.

"Ada dua variabel penting bahwa terjadi hilirisasi di sumber daya alam khususnya di pertambangan yang masif, sekalipun kita di bawa ke WTO, kita gak pernah gentar," ujar Bahlil.

Lebih lanjut, kata Bahlil, capaian realisasi dari sejumlah sektor seperti listrik, gas, dan air tak terlepas dari program hilirisasi yang memacu perbangunan kawasan industri dan pabrik-pabrik.

Pembangunan kawasan industri selanjutnya berdampak paralel pada meningkatnya permintaan kebutuhan transportasi dan komunikasi. "Gas dan listrik ini pasti ikut ketika terjadi pembangunan industri yang masif," jelas Bahlil.

Mayoritas penerimaan investasi pada kuartal III tahun ini didominasi oleh wilayah luar Pulau Jawa dengan 54% atau Rp 166,3 triliun. Angka ini meningkat 47,9% secara rahunan. Sementara realisasi investasi di Pulau Jawa mencapai Rp 141,5 triliun atau 46%, tumbuh 35,8 secara tahunan.

Dalam paparannya, Bahlil menjelaskan realisasi investasi selama Januari hingga September atau sembilan bulan di tahun 2022 mencapai Rp 892,4 triliun atau 74,4% dari target akhir tahun sebesar Rp 1.200 triliun.

Bahlil melanjutkan, realisasi investasi tahun ini sudah tercapai Rp 892,4 triliun atau 74,4 persen dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp 1.200 triliun di tahun ini. "Secara tahunan ini tumbuh 35,3%. Sehingga total sudah 74,4% dari target Rp 1.200 triliun," tutur Bahlil.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu