Antisipasi Produksi Minyak Turun, SKK Migas Genjot Pengeboran Sumur

ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Petugas berkomunikasi saat memeriksa Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).
29/11/2022, 13.00 WIB

Hingga Oktober 2022 sudah dilaksanakan kegiatan workrover untuk 542 sumur dan well service untuk 25.020 sumur. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan capaian Oktober 2021 untuk kegiatan workover 472 sumur dan well service sejumlah 18.690 sumur. "Bahkan, kegiatan well service hingga Oktober 2022 lebih banyak dibandingkan realisasi kegiatan well service tahun 2021 yang jumlahnya 22.790 sumur," ujar Dwi.

Sedangkan, perkiraan realisasi kegiatan workover tahun 2022 akan mencapai 629 sumur dan kegiatan well service sejumlah 30.012 sumur atau diatas target workover yang sejumlah 581 sumur dan 29.582 untuk well service.

Kegiatan yang masif dalam pengeboran sumur pengembangan, work over dan well service disebut telah memberikan dampak positif berupa penambahan produksi minyak dan gas. Meskipun kenyataanya produksi minyak dan gas masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Hal ini disebabkan seringnya kejadian unplanned shutdown sepanjang tahun 2022 yang menyebabkan terjadinya loss production opportunity dengan volume yang besar.

Tingginya frekuensi unplanned shutdown dengan dampak kehilangan produksi yang tinggi menyebabkan penambahan produksi minyak dan gas dari pengeboran sumur pengembangan tidak mampu menahan penurunan produksi minyak dan gas.

“Tingginya frekuensi unplanned shutdown disebabkan karena fasilitas produksi yang sudah tua dan juga sebab-sebab yang lain. Menyikapi hal ini, SKK Migas telah melakukan audit maintenance ke beberapa KKKS yang dipandang memiliki resiko unplanned shutdown yang tinggi”, ujar Dwi.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu