Proyek Smelter Kerek Konsumsi Listrik PLN Tahun ini Sebesar 6,6%

123RF.com/miraclemoments
Ilustrasi smelter.
19/12/2022, 18.48 WIB

PLN melaporkan konsumsi listrik naik 6,6% hingga pertengahan Desember 2022. Peningkatan ini terutama berasal dari sektor industri dan komersial setelah meredup pada 2020 hingga 2021. Adapun permintaan terbesar berasal dari pabrik pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter.

Wakil Presiden Eksekutif Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN, Warsono, mengatakan bahwa meningkatnya serapan listrik setelah meredanya Pandemi Covid-19 akan terus berlanjut hingga tahun selanjutnya. Keberadaan smelter disebut dapat mengonsumsi 280-300 megawatt (MW) listrik.

"Tahun ini tumbuh naik di atas 6%. Yang menarik adalah naik dari sisi kebutuhan insdustri setelah turun pada saat Pandemi Covid-19," kata Warsono saat ditemui di Hotel Dharmawangsa Jakarta pada Senin (19/12).

Dalam proyeksi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPLT) 2019-2028, total permintaan listrik akan meningkat rata-rata 6,42% dalam kurun waktu 10 tahun.

Hitung-hitungan itu berdasarkan pada asumsi peningkatan permintaan listrik dari sejumlah kawasan industri khusus yang dibangun oleh pemerintah untuk kepentingan program hilirisasi mineral hasil tambang.

"Sampai 10 tahun ke depan, kami akan menyusun RUPTL baru karena yang kemarin tidak sesuai lagi, karena ada pusat-pusat pertumbuhan baru di Indonesia Timur dan Kalimantan, terutama ada IKN dan Kawasan Industri di Sulawesi," ujar Warsono.

Lebih lanjut, serapan listrik dari sektor smelter pada tahun ini mencapai 280 sampai 300 MW. Adapun jumlah permintaan baru diprediksi tembus 800 sampai 1.000 MW. "Ada yang tahun ini eksisting 280 MW satu pelanggan di Sulawesi. Kemudian akan ada permintaan baru secara bertahap sampai 1.000 MW di 2025 sampai 2027," kata Warsono.

Berdasarkan data Kementerian ESDM hingga akhir 2021, terdapat 21 smelter yang dikelola oleh peemrintah yang terdiri dari 15 smelter nikel, 2 smelter bauksit, 1 smelter besi, 2 smelter tembaga, dan 1 smelter mangan.

Sementara di sisi lain ada 32 unit smelter milik swasta yang masih dalam tahap pembangungan atau konstruksi. Rencananya, Kementerian ESDM mencatat ada penambahan pembangunan 7 smelter pada tahun ini dan 53 unit smelter hingga 2023.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu