Harga Minyak Turun Didorong Aksi Ambil Untung Investor

Zukiman Mohamad/Pexels
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai
22/2/2023, 05.49 WIB

Harga minyak ditutup turun setelah mengalami fluktuasi sepanjang perdagangan Selasa (21/2). Penurunan harga didorong berlanjutnya kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global dan aksi ambil untung investor setelah kenaikan harga hari sebelumnya.

Minyak mentah berjangka Intermediate West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret turun 18 sen atau 0,2 persen, menjadi US$ 76,16 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak bulan kedua tergelincir 19 sen atau 0,2 persen, menjadi US$ 76,27.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April jatuh US$1,02 atau 1,2 persen, menjadi US$ 83,05 per barel di London ICE Futures Exchange.

Pelaku perdagangan diperkirakan akan fokus pada pergerakan pasar keuangan setelah risalah pertemuan terbaru Federal Reserve AS akan dirilis pada Rabu (22/2) waktu AS. Bank Sentral AS tersebut diperkirakan akan menaikkan suku bunga didorong oleh data ekonomi terbaru.

"Pergerakan harga hari ini tampaknya lebih bersifat teknis," kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (22/2).

"Sepertinya kita memudar pada saat yang sama, kekhawatiran lama bahwa dolar akan menjadi kuat dan tentang situasi suku bunga," ujarnya lagi.

Pembatasan Pasokan

Stok minyak mentah AS telah tumbuh setiap minggu selama sekitar dua bulan, dan diperkirakan dalam jajak pendapat Reuters telah meningkat 1,2 juta barel minggu lalu. Namun, tanda-tanda pasokan yang lebih ketat memberi dukungan pada harga.

Rusia berencana untuk memangkas produksi minyak mentah sebesar 500.000 barel per hari, atau sekitar 5% dari produksinya pada Maret. Hal itu setelah Barat memberlakukan pembatasan harga minyak Rusia dan produk minyak selama invasi Ukraina.

"Pemotongan yang diumumkan bulan ini, hanya akan berlaku untuk produksi Maret," kata Wakil Perdana Menteri Alexander Novak pada Selasa (21/2).

Rusia adalah bagian dari grup OPEC+ yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak atau OPEC dan sekutunya. Pada Oktober 2022, mereka sepakat untuk memangkas target produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari hingga akhir 2023.