Pertamina Shipping Gandeng Chevron Garap Potensi Bisnis Asia Pasifik
PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali menggandeng mitra skala global untuk mengembangkan bisnis perusahaan. Kali ini dengan menandatangani Memorandum of Collaboration (MoC) bersama Chevron Group.
Penandatanganan MoC dilakukan pada 8 Februari 2023 di Singapura, antara PIS dan PIS PL (Pertamina International Shipping Pte Ltd) dengan Chevron Asia Pasific Shipping Pte Ltd (CAPS), Chevron Tankers Limited (CTL), dan Chevron Transport Corporation Limited (CTCL).
Adapun potensi kerja sama yang akan digarap oleh PIS dan Chevron Group antara lain terkait spot charter, time charter, dan juga kontrak pengangkutan/contract of affreightment, serta peluang bisnis lainnya yang bisa mendatangkan keuntungan bagi kedua perusahaan.
CEO PIS Yoki Firnandi mengatakan kerja sama ini diyakini bisa mendorong ekspansi PIS di pasar global, terutama di kawasan Asia Pasific.
“Dalam kerja sama ini, PIS dan Chevron akan berbagi informasi apabila terdapat requirement atau potensi bisnis di kawasan regional untuk kargo kargo yang disepakati,” ujarnya dalam siaran pers, dikutip Kamis (23/2). Kargo yang dimaksud bisa berupa petroleum products, gas, LPG, dan kargo lainnya.
Selanjutnya Chevron dan PIS juga akan berbagi informasi daftar posisi kapal masing-masing pihak dimana Chevron memiliki prioritas untuk dapat menyewa kapal PIS dan PIS juga memiliki prioritas untuk memberikan harga yang kompetitif dan bersaing di pasar.
Sebelumnya Pertamina Shipping juga baru saja menambah armada kapalnya. Salah satu di antaranya yaitu very large gas carrier (VLGC) atau kapal tanker gas raksasa yang bernama Pertamina Gas Amaryllis. Kapal ini juga merupakan kapal VLGC sistem dual fuel pertama yang dimiliki oleh Indonesia.
Kapal VLGC Pertamina Gas Amaryllis ini memiliki kapasitas hingga 90 ribu kubik meter, terbesar di kelasnya. Pertamina memiliki dua kapal VLGC yakni Pertamina Gas 1 dan 2 yang masih berukuran di bawah itu.
“Ini merupakan kapal terbesar di kelasnya. Dengan kapasitas besar ini, secara tonase kapal bisa diutilisasi secara optimal untuk mendorong revenue yang maksimal,” ujar Yoki.
PIS juga menambah dua armada kapal jenis small LPG yang bernama Gas Antasena dan PIS Prolific. Masing-masing memiliki kapasitas 3.500 meter kubik. Penambahan kapal ini bertujuan untuk ekspansi bisnis di pasar internasional sekaligus mengembangkan bisnis masa depan.
Selain gencar ekspansi menambah rute-rute pelayaran internasionalnya, PIS juga melakukan diversifikasi portofolio bisnis, di antaranya pengangkutan kargo petrokimia untuk pengembangan bisnis ke depan.
PIS juga telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 300 juta atau sekira Rp 4,5 triliun untuk pengadaan 12 hingga 14 kapal tanker pada 2023.