Harga batu bara terus merosot hingga ke level terendahnya sejak Januari 2022 seiring kekhawatiran lemahnya permintaan. Berbagai lembaga keuangan dunia memproyeksikan harga batu bara tahun ini akan lebih rendah dibandingkan rekor yang dicapai pada 2022.
Saat ini harga batu bara di ICE Newcastle, Australia, untuk pengiriman April 2023 berada pada level US$ 182,25 per ton. Di Dalian Commodity Exchange, Cina, harga batu bara kokas ada di level US$ 275,15 per ton, dan di Zhengzhou Commodity Exchange harga batu bara termal April US$ 115,57.
Administrasi Informasi Energi AS mengatakan permintaan batu bara, sumber energi penting, kemungkinan akan tumbuh di Asia meskipun Eropa dapat mengurangi ketergantungannya pada tahun 2025.
Baru-baru ini, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan konsumsi batu bara diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi dan tetap stabil hingga tahun 2025 ketika transisi ke alternatif bahan bakar bersih semakin cepat.
IEA mengatakan permintaan batu bara termal tetap tinggi di bagian lain Asia, seperti India dan Indonesia. Kepala Ekonom Australia memperkirakan harga acuan batubara termal Newcastle sekitar US$ 200 pada 2024.
Fitch Solutions Country Risk and Industry Research, sebuah unit riset dari Fitch Group, mengatakan menaikkan perkiraan harga batu bara kokas Australia dari US$ 300 per ton menjadi US$ 350.
“Kami meperkirakan dukungan harga berasal dari dimulainya kembali impor oleh Cina. Harga batu bara kokas telah turun drastis dari harga tertingginya di tahun 2022 dan saat ini berada di sekitar US$ 346 per ton,” katanya.
Kantor Kepala Ekonom Australia mengatakan prospek harga batu bara tampaknya beragam untuk tahun 2023. Namun, dalam jangka panjang, harga komoditas energi akan turun. Diperkirakan harga batu bara kokas akan turun menjadi $230 pada tahun 2024.
Dikatakan tingginya harga batu bara kokas tidak akan bertahan lama karena didorong oleh gangguan pasokan sementara yang bertentangan dengan fundamental pasar.
SMM (Shanghai Metal Market) News mengatakan pabrik baja di Cina mempertahankan tingkat operasi yang tinggi, menghasilkan permintaan kokas yang stabil. Situasi ini diperumit oleh pemeriksaan perlindungan lingkungan baru-baru ini dan mempertaruhkan biaya batu bara yang menyebabkan pemotongan produksi oleh beberapa pabrik.
"Kami memperkirakan harga batu bara kokas akan tetap tinggi di sekitar level saat ini pada tahun 2023, tetapi melihat kenaikan terbatas di atas level tersebut," kata Fitch Solution dalam laporannya.