PT Pertamina melaporkan awal mulai api kebakaran pada kilang Pertamina Refinery Unit II di Kota Dumai, Riau pada Sabtu (1/4) malam berasal dari ledakan yang terjadi di kompresor gas Unit 2 11 HCU Area Unit Unibon sekira pukul 22.45 WIB.
Juru Bicara Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa kebakaran tersebut sudah dapat dipadamkan dalam waktu kurang lebih 10 menit. "Memang kejadiannya di area kompresor gas sekitar 22.45 WIB," kata Fadjar lewat pesan singkat WhatsApp pada Senin (3/4).
Kebakaran tersebut merupakan insiden ketiga yang dialami Pertamina sepanjang tahun ini. Sebelumnya pada Jumat, 3 Maret, terjadi kebakaran hebat di Terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara. Kebakaran yang merengut 25 korban jiwa itu berasal dari pipa inlet BBM yang lokasinya berdekatan dengan tembok pembatas permukiman warga.
Adapun pipa inlet tersebut merupakan jalur BBM sepanjang 221 kilometer yang tersambung dari Kilang Balongan Indramayu menuju Terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara.
Belum genap sebulan, kejadian kebakaran kembali menimpa PT Pertamina lewat adanya insiden kebarakan yang menimpa kapal tanker MT Kristin di wilayah Pantai Ampenan, perairan barat Pulau Lombok pada Ahad (26/3), sore.
Kapal tanker yang mulai terbakar sekira pukul 14.50 WITA itu dilaporkan membawa muatan 5.900 kiloliter (KL) BBM bersubsidi jenis Pertalite. Awal mula api diketahui berasal dari forecastle atau mooring deck sisi depan saat kapal hendak melakukan labuh jangkar di perairan Ampenan.
Adapun MT Kristin merupakan kapal pengangkut minyak milik PT Hanlyn Jaya Mandiri yang tengah disewa oleh PT Pertamina International Shipping (PIS).
Menanggapi adanya fakta musibah berulang yang dialami oleh perusahaan migas pelat merah tersebut, Fadjar menyampaikan bahwa Pertamina akan terus melakukan perbaikan berdasarkan beberapa hal, utamanya dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja atau health, safety, security and environmental (HSSE).
"HSSE akan terus melakukan perbaikan berdasarkan beberapa hal. Yaitu tolak ukur dengan perusahaan sejenis, kemudian dengan adanya teknologi dan peraturan terbaru, dan jika terjadi insiden untuk dibuatkan semacam pelajaran," ujar Fadjar.
Kendati demikian, Fadjar menjamin penyaluran pasokan BBM untuk area operasional Kilang Dumai di regional Sumatera Bagian Utara atau Sumbagut meliputi Sumatera, Aceh hingga Kepulauan Riau dalam kondisi normal.
"Produksi dan pasokan di Sumbagut dijamin aman, karena area lain kilang masih beroperasi dan stok yang ada juga masih aman," kata Fadjar.