Ekspor BBM India ke Eropa Meningkat, Sumbernya dari Minyak Rusia

ANTARA FOTO/REUTERS/Yoruk Isik/HP/dj
Yoruk Isik Kapal tanker minyak berbendara Rusia, Pegas, terlihat di pelabuhan di Marmara Ereglisi, bagian barat Turki, 16 Januari 2022.
6/4/2023, 18.22 WIB

India meningkatkan produksi dan keuntungan dari penjualan ekspor solar dan bahan bakar jet ke Eropa. Berdasarkan pelacakan kapal Kpler dan Vortexa, sumber minyak mentah India berasal dari Rusia, yang jumlah impornya terus meningkat sejak Eropa menolak minyak asal Rusia. 

Eropa biasanya mengimpor rata-rata 154.000 barel per hari (bph) solar dan bahan bakar jet dari India sebelum invasi Rusia ke Ukraina. Jumlah tersebut naik 29% menjadi 200.000 bph setelah Uni Eropa (UE) melarang impor produk minyak Rusia mulai 5 Februari.

Di sisi lain, India terus menaikan porsi impor minyak mentah Rusia sejak tujuh bulan terakhir. Sehingga, Rusia menggeser Irak sebagai pamasok utama minyak mentah ke India.

Kilang-kilang penyulingan minyak India yang sebelumnya jarang membeli minyak Rusia karena biaya transportasi yang tinggi, kini mengimpor 970.000 hingga 981.000 bph pada 2022-2023. Data Kpler dan Vortexa menunjukkan bahwa besaran tersebut setara dengan seperlima dari keseluruhan impor India sebesar 4,5 juta sampai 4,6 juta bph. Sedangkan impor minyak mentah dari Irak merosot menjadi 936.000 hingga 961.000 bph dari sebelumnya hampir 1 juta bph pada 2021-2022.

Minyak Ural kelas premium Rusia merupakan bagian terbesar dari pembelian India. India juga mengimpor jenis minyak yang lebih ringan dari kelas Timur Jauh dan Arktik Rusia seperti campuran Sokol, Arco, Novy Port, dan ESPO. Produsen minyak terbesar Rusia Rosneft dan Indian Oil Corp telah menandatangani kesepakatan untuk meningkatkan dan mendiversifikasi nilai minyak yang dikirim ke India.

Sejak Eropa menolak minyak mentah produksi Rusia, ekspor diesel India ke benua biru naik hingga 16% menjadi 150.000 sampai 167.000 bph pada tahun fiskal 2022-2003. Jumlah tersebut berkontribusi sekitar 30% dari total ekspor gasoil India, naik dari 21%-24% dari tahun sebelumnya.

Menurut data Kpler, pembeli utama produk diesel India di Eropa adalah Prancis, Turki, Belgia, dan Belanda. Eropa menyumbang sekitar 50% dari ekspor bahan bakar jet India atau sekitar 70.000-75.000 bph pada 2022. Jumlah ini naik 40.000-42.000 bph dari tahun sebelumnya. Selain meningkatkan ekspor ke Eropa, India juga menggenjot pengiriman vacuum gas oil (VGO) ke Amerika Serikat (AS).

AS mengimpor 11.000 sampai 12.000 bph VGO pada 2022, atau 65%-81% dari keseluruhan ekspor bahan baku penyulingan India yang dapat diproses lebih lanjut untuk menghasilkan bahan bakar seperti bensin dan solar. Jumlah ini naik signifikan dibandingkan ekspor VGO India ke AS dengan jumlah 500 bph pada 2021-2022.

Namun, total ekspor bahan bakar rafinasi tahunan India pada 2022-2023 lebih rendah dari tahun sebelumnya karena beberapa kilang menutup unit untuk pemeliharaan pada paruh akhir 2022.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu