Harga Minyak Naik, Produsen Diprediksi Akan Kurangi Produksi

ANTARA FOTO/REUTERS/Waleed Ali
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman menghadiri konferensi pers di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (17/8/2019).
24/5/2023, 06.59 WIB

Harga minyak mentah berjangka menguat pada akhir perdagangan Selasa (24/5) waktu setempat. Hal itu dipengaruhi komentar terbaru Menteri Energi Arab Saudi yang mendorong ekspektasi pengurangan produksi  oleh negara-negara penghasil minyak.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli terkerek 86 sen atau 1,19 persen, menjadi US$ 72,91 per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli menguat 85 sen atau 1,12 persen, menjadi ditutup US$ 76,84 per barel di London ICE Futures Exchange.

Harga minyak bergerak lebih tinggi pada Selasa (23/5) setelah Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salma berkomentar "hati-hati" pada short-selliers. Short Selliers merujuk pada pembeli jangka pendek yang saat ini bertaruh bahwa harga akan turun.

Analis pasar senior di OANDA, Craig Erlam, mengatakan jika "hati-hati" merupakan pesan yang diucapkan menjelang pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak atau OPEC dan mitranya awal bulan depan. 

"Ini mungkin merupakan tanda bahwa kelompok tersebut sedang mempertimbangkan untuk memangkas produksi sekali lagi di tengah prospek ekonomi global yang lebih sura," kata Erlam.

Halaman:
Reporter: Antara