Erick Thohir Ungkap Negosiasi Divestasi Saham Vale Berjalan Alot

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan paparan saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Penulis: Mela Syaharani
30/10/2023, 15.45 WIB

Proses negosiasi divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk kepada pemerintah Indonesia terus berjalan. Divestasi ini menjadi syarat bagi Vale untuk bisa memperpanjang kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan (IUP).

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya saat ini masih menjalankan diskusi perihal divestasi saham Vale. “Ini lagi diskusi terus. Diskusinya alot,” kata Erick saat ditemui di Kementerian ESDM pada Senin (30/10).

Sebagai informasi, pada September lalu Vale menargetkan dapat memperoleh IUP dari pemerintah dalam waktu dekat. Syarat perpanjangan IUP tersebut adalah divestasi saham Vale ke pemerintah setidaknya 11%.

Pelepasan kepemilikan saham tersebut selambatnya terjadi pada akhir 2024 atau setahun sebelum kontrak Vale habis pada Desember 2025.

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan perpanjangan izin vale sudah terselesaikan. “Tinggal finalisasi dengan BUMN, kalau dari kementerian sudah tidak masalah,” kata Arifin di Kementerian ESDM pada Kamis (26/10).

Arifin menyebut divestasi saham Vale berada di rentang 11 hingga 14%. Namun mengenai kesepakatan nilai divestasinya dia menyebut itu merupakan ranah Kementerian BUMN. “Kalau perpanjangan mengenai lahannya di kita, kalau masalah bisnisnya kan di sana (BUMN),” ujarnya.

Mengenai kemungkinan persetujuan perpanjangan izin Vale setelah 2025 nanti Arifin menyebut dapat terjadi apabila semua persyaratan sudah dipenuhi. “Kan orang mau usaha, gimana?”, ucapnya.

Meski masalah divestasi saham masih bergulir, kegiatan usaha perusahaan berkode emiten INCO ini masih berjalan normal. Presiden Direktur Vale Indonesia Febriany Eddy menyampaikan salah satu kegiatan usaha yang dilakukan adalah eksplorasi tambang di salah satu kawasannya di Sulawesi Selatan, yakni Sorowako-Towuti.

Berdasarkan paparan Vale Indonesia, luas blok Sorowako-Towuti mencapai 70.566 hektare. Secara total, Vale Indonesia memiliki luas lahan tambang hingga 118.017 hektare.

Adapun, total cadangan nikel di seluruh kawasan tambang Vale Indonesia diperkirakan sejumlah 112,55 juta ton dengan kualitas 1,72%. Secara rinci, total cadangan terbukti senilai 65,68 juta ton, sedangkan yang terkira sekitar 46,87 juta ton.

Febriany menyampaikan kegiatan eksplorasi akan meningkatkan keyakinan keberadaan nikel di kawasan dan bauran kandungan.

"Kami upayakan yang terbaik supaya kami dapat kepercayaan dari pemerintah. Saat ini proses divestasi masih berjalan," katanya dalam Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2023 di Ballroom Kempinski, Jakarta, Selasa (26/9).

Reporter: Mela Syaharani