Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), kontraktor kontrak kerja sama pengelola Blok Madura Strait, saat ini menjadi produsen gas terbesar di Jawa Timur. Namun serapan produk HCML kurang optimal karena pasokan gas di Jawa Timur mengalami surplus.
Well Head Platform (WHP) Superintendent Lapangan BD, Redhata Rangkuti mengatakan, pasokan gas melebihi dari permintaan karena bekum optimalnya pengembangan industri pengguna gas di daerah tersebut. “Selain itu juga karena sejumlah proyek masih dalam tahap pembangunan,” ujar Redhata saat ditemui di Kantor HCML, Madura, Jawa Timur, Rabu (1/11).
Redhata mengatakan, penyebab lainnya yang membuat penyerapan gas belum penuh yaitu belum tersambungnya infrastruktur gas dari Jawa Timur ke Jawa Barat, “Maka hal ini sedang kami cari solusinya agar kedepannya bisa tersambung,” kata dia.
Dia mengatakan, meski penyerapan HCML belum sesuai dengan produksinya, namun pihaknya selalu memonitor performa sumur-sumur di lapangan. Monitoring tersebut salah satunya dilakukan dengan cara membuka sumur sesuai dengan kebutuhan pembeli, sehingga tidak membuat kualitas reservoar menjadi buruk.
"Kami tentunya selalu berusaha untuk memaksimalkan sumur-sumur kami. Jadi kami melakukan maintenance minimum opening, untuk Lapangan BD," ujarnya.
Dia menyebutkan, tercatat sampai tanggal 31 Oktober 2023, total kapasitas produksi gas yang dihasilkan dari lapangan BD rate gas dari sumur) sekitar 120 MMSCFD sedangkan sales gas sebesar 110 MMSCFD.
Sedangkan untuk lapangan 2M (MBH dan MDA), kapasitas produksi gasnya sebesar 125 MMSCFD dengan sales gas mencapai 121 MMSCFD. Selanjutnya, untuk lapangan MAC kapasitas produksi gasnya sebesar 23 MMSCFD, dan sales gasnya mencapai 19 MMSCFD per 31 Oktober 2023.
Disisi lain, Redhata mengatakan untuk rencana kedepan, HCML saat ini tengah mengembangkan 2 lapangan baru yakni Lapangan MDK yang dijadwalkan onstream di kuartal 3 2024, dan Lapangan MBF yang saat ini tengah memasuki tahap Front End Engineering Design (FEED) untuk selanjutnya menuju tahap pengajuan POD (plan of development) l yang rencananya akan onstream pada kuartal 4 tahun 2025.
“HCML terus melakukan pengembangan lapangan-lapangan gas baru untuk memaksimalkan pemanfaatan gas bumi di Indonesia,” kata dia
Pemerintah melalui SKK Migas telah menyusun Rencana Strategis Indonesian Oil and Gas 4.0 (Renstra IOG 4.0) demi merealisasikan target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030.
HCML turut berpartisipasi dan berkontribusi aktif dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan produksi migas nasional. Oleh karena itu HCML meminta dukungan kepada pemerintah dalam melaksanakan kegiatan operasi produksi gas di Jawa Timur untuk menjamin kelancaran dan keamanan operasi proyek di masa depan.