SKK Migas: Serapan Gas Belum Optimal di Jabanusa Meski Potensi Besar
SKK Migas menyatakan, potensi migas di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) masih tinggi sehingga dapat memperkuat ketahanan energi nasional.
Terkait dengan pemanfaatan dan distribusi migas yang dihasilkan wilayah Jabanusa, Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Nurwahidi mengatakan bahwa untuk minyak dapat tersalurkan seluruhnya. Namun, gas diakui masih di bawah realisasi produksi. Sebagian besar produksi atau sekitar 44% tersalurkan untuk sektor industri.
Kemudian, 24% untuk sektor pupuk, 31% untuk sektor kelistrikan. Sementara, untuk city gas hanya mampu menyerap 0,5% dari total produksi dan 0,4% diproses untuk menjadi elpiji.
“Potensi serapan gas di Jawa Timur dan Jawa Tengah cukup besar 2023 tetapi memang masih ada sisa yang belum tersalurkan ke konsumen, maka ini perlu kami optimalkan, di mana komersialisasi jadi kunci bagaimana agar penyerapan gas bisa maksimal,” ujarnya, Rabu (8/11).
Hingga September 2023, rata-rata realisasi produksi minyak dan kondensat di Jabanusa sebesar 194.803 barel per hari (BOPD) atau 107,2% dari work program and buget (WP&B) 2023. Sementara, dari produksi gas mencapai 552,48 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Nurwahidi mengatakan saat ini di wilayah Jabanusa terdapat 12 proyek migas offshore dan delapan proyek onshore dengan perkiraan investasi untuk proyek engineering, procurement, and construction (EPC) mencapai US$ 338,35 juta.
“Melihat kinerja dari produksi di Jabanusa saat ini dari sisi produksi minyak melebihi target. Dari gas kami capai target bahkan dari potensial melebihi target tetapi memang serapan dari gas masih di bawah potensi yang ada,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas Nyimas Fauziah Rikani mengatakan SKK Migas optimistis target produksi migas bisa tercapai dengan sinergi yang erat antar pemangku kepentingan.
Terlebih saat ini, untuk skala nasional pemerintah telah mengumumkan penemuan cadangan gas jumbo di wilayah kerja blok Migas North Ganal di Kalimantan Timur. Dengan temuan itu, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan migas nasional.
“Ini kabar yang menggembirakan, jadi kami akan kawal terus untuk bisa dioptimalkan cadangan migas ini. Dengan eksplorasi yang masif, kami yakin mampu memenuhi target,” ucap Rikani.
Untuk mengoptimalkan temuan cadangan migas nasional, SKK Migas komitmen untuk mempermudah iklim investasi di sektor hulu migas. Untuk di wilayah Jawa Timur sendiri, diakui potensi blok migas yang bisa dikembangkan masih sangat besar.
“Kita harus pahami bahwa eksplorasi ini sangat terpengaruh terhadap iklim investasi. Kita memang masih terkendala soal masalah safety sumur pengeboran, ketersediaan rig yang belum bisa memenuhi kebutuhan dan soal ketersediaan dari tenaga kerja hulu migas yang kompeten,” tuturnya.