Freeport Targetkan Ekspansi Smelter PT Smelting Rampung Desember 2023

Wahyu Dwi Jayanti | KATADATA
Suasana pabrik pemurni tembaga PT Smelting, Gresik, Jawa Timur, Kamis (20/6/2019).
Penulis: Mela Syaharani
13/11/2023, 21.19 WIB

PT Freeport Indonesia menargetkan ekspansi pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga PT Smelting rampung pada Desember 2023.

Proyek ekspansi ini menambah kapasitas pengolahan konsentrat tembaga smelter menjadi 1,3 juta metrik ton per tahun dari sebelumnya 1 juta metrik ton. “Ini akan diresmikan dan mulai beroperasi di tanggal 15 Desember 2023," kata Presiden Direktur Freeport Tony Wenas melalui keterangan resmi pada Senin (13/11).

Sebagai informasi, PT Smelting merupakan smelter pertama PTFI yang dibangun pada tahun 1996 bersama dengan konsorsium Jepang dan dioperasikan oleh Mitsubishi. Smelter ini sebagai bentuk kepatuhan PTFI terhadap Kontrak Karya II.

Dengan selesainya ekspansi, kepemilikan Freeport pada smelter ini meningkat menjadi 65% dari sebelumnya 39,5%. Hal ini lantaran biaya ekspansi yang mencapai US$ 250 juta atau sekitar Rp 3,7 triliun seluruhnya bersumber dari Freeport.

“Sebagai kompensasinya, saham Freeport di PT Smelting yang saat ini 39,5% akan meningkat menjadi 65% setelah ekspansi selesai,“ kata Tony dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR pada Senin (27/3).

Setelah proses divestasi tersebut, PT Freeport dan PT Smelting telah menyepakati skema bisnis anyar dengan sebutan mekanisme 'tolling' yang akan secara penuh terjadi pada awal 2024.

Selain PT Smelting, Freeport saat ini juga tengah mengerjakan proyek smelter tembaga kedua mereka di diketahui sedang membangun smelter tembaga kedua mereka di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur.

Pemerintah telah memberikan tenggat waktu penyelesaian proyek smelter tembaga ini pada Desember 2023. Tenggat waktu tersebut tercantum di dalam Izin Usaha pertambangan Khusus (IUPK) Freeport yang tertulis bahwa jangka waktu penyelesaian Smelter Gresik paling lambat 5 tahun sejak IUPK itu diterbitkan pada Desember 2018.

Hingga akhir Oktober, progres proyek ini telah mencapai 80%. Tony optimistis konstruksi fisik smelter PTFI akan selesai pada bulan Desember 2023. "Setelah konstruksi fisik smelter PTFI rampung, kami akan melakukan tahapan pre-commissioning dan commissioning untuk mengintegrasikan sistem,” kata dia.

Dia menambahkan smelter akan mulai beroperasi pada Mei 2024 dan produksi pada Agustus 2024. Setelah beroperasi, smelter ini akan mencapai kapasitas produksi penuh pada Desember 2024.

Dalam pembangunan smelter kedua ini, PTFI telah menanamkan investasi hingga US$ 2,9 miliar atau setara Rp 43 triliun per akhir Oktober 2023 dari total anggaran US$ 3 miliar.

Reporter: Mela Syaharani