Jokowi: Penambahan Saham, Perpanjangan Izin Freeport Rampung Bulan Ini
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Chairman Freeport McMoRan, Richard Adkerson, dalam kunjungannya ke Washington DC, Amerika Serikat (AS), pada Senin (13/11). Pertemuan tersebut membahas penambahan divestasi saham Freeport di Indonesia hingga perpanjangan izin tambang.
“Saya senang mendengar pembahasan penambahan (divestasi) 10% saham Freeport di Indonesia dan perpanjangan izin tambang selama 20 tahun telah mencapai tahap akhir,” ujar Jokowi kepada Adkerson seperti dikutip dari Sekretariat Kabinet pada Selasa (13/11).
Jokowi berharap agar pembahasan penambahan saham dan perpanjangan izin tambang Freeport dapat diselesaikan pada akhir November tahun ini. “Selesai akhir bulan ini,” kata dia.
Dalam keterangan terpisah usai pertemuan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir menilai bahwa saat ini hubungan antara Indonesia dengan AS terus meningkat, utamanya dalam bidang perdagangan.
“Kalau kita lihat apalagi surplus perdagangan kita dengan Amerika sudah mencapai hampir US$ 16 miliar, dan pertumbuhannya beberapa tahun terakhir cepat. Investasi Amerika di Indonesia itu sudah nomor empat sekarang, yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Erick.
Oleh karena itu, Erick menyebut bahwa hal tersebut yang mendasari Presiden Jokowi untuk terus mendorong investasi AS di Indonesia, salah satunya dari Freeport McMoRan. “Yang kebetulan kita BUMN sudah menguasai 51%,” lanjutnya.
Lebih lanjut Erick mengungkapkan bahwa dalam pertemuan antara Presiden Jokowi bersama CEO Freeport McMoRan tersebut dibahas juga mengenai hilirisasi yang dilakukan oleh Freeport.
Erick menyebut bahwa saat ini Freeport sudah tidak hanya melakukan kegiatan penambangan emas dan tembaga saja, melainkan telah membangun smelter untuk mengolahnya.
“Ini investasi yang memang kita hilirisasi, yang tadinya hanya murni pertambangan emas dan copper, sekarang sudah mulai diturunkan menjadi industrialisasinya dengan membuka smelter yang di Surabaya,” imbuhnya.
Erick pun mengungkapkan bahwa dalam pertemuan pihak Freeport pun tampak menunjukkan komitmennya untuk membangun smelter lainnya di lokasi lain di Indonesia, di antaranya di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Erick pun menilai sejumlah hal yang disampaikan dan dibahas dalam pertemuan tersebut sangat baik guna meningkatkan investasi yang akan berdampak kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Hal-hal ini yang tadi disampaikan sangat positif untuk terus kita meningkatkan investasi dari pada—dari luar negeri untuk membuka lapangan kerja di Indonesia sendiri seperti yang dicita-citakan Presiden,” kata dia.
Dalam pertemuan tersebut Jokowi didampingi oleh Erick Thohir, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Duta Besar Ri untuk AS Rosan Roeslani, dan Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas.