Digitalisasi di sektor industri pertambangan menjadi salah satu prioritas yang dilakukan BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID atau Mining Industry Indonesia. Langkah besar diambil Grup MIND ID dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
Komitmen MIND ID untuk mendorong implementasi digitalisasi dalam industri ini tidak hanya berdampak pada efisiensi operasional tetapi juga pada keselamatan kerja dan keberlanjutan lingkungan.
Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf mengatakan transformasi digital telah menjadi fokus utama perusahaan. Upaya ini tidak hanya bertujuan meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga untuk mewujudkan aktivitas yang lebih optimal dan efisien.
“Salah satu inisiatif utama MIND ID adalah pengembangan aplikasi digital yang mencakup berbagai aspek bisnis, mulai dari pengelolaan limbah hingga sistem informasi korporasi,” kata Heri melalui siaran pers, dikutip Selasa (20/2).
Pengembangan aplikasi seperti Geologging dan Mastermine menandai langkah besar dalam memanfaatkan teknologi canggih seperti machine learning dan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk meningkatkan proses eksplorasi dan pengelolaan lingkungan.
Misalnya, aplikasi Geologging telah terbukti mempercepat proses eksplorasi mineral di PT Antam Tbk. Sementara Mastermine berperan dalam memantau dan mengontrol sistem pengolahan limbah tambang secara daring di PT Bukit Asam Tbk.
Selain peningkatan efisiensi operasional, digitalisasi juga memainkan peran penting dalam meningkatkan keselamatan kerja.
Di PT Freeport Indonesia, penerapan teknologi Underground Smart Mining telah memungkinkan monitoring dan pencegahan risiko kecelakaan kerja melalui penggunaan kamera yang terhubung dengan kecerdasan buatan dalam control room.
“Hal ini tidak hanya meningkatkan keamanan tetapi juga membuat operasi tambang lebih ramah lingkungan dengan mengurangi emisi,” ujar Heri.
Meskipun digitalisasi menjanjikan sejumlah manfaat besar, implementasinya juga dihadapkan pada beberapa tantangan. Di antaranya yakni biaya investasi awal yang tinggi, kompleksitas integrasi teknologi, dan masalah keamanan data.
“Namun, manfaat digitalisasi jauh melebihi tantangan tersebut. Digitalisasi industri pertambangan telah membawa peningkatan efisiensi operasional, penurunan biaya produksi, dan peningkatan keselamatan kerja,” ujarnya.
Dalam menghadapi tantangan dan meraih manfaat digitalisasi, industri pertambangan membuka jalan ke masa depan yang lebih berkelanjutan. Industri pertambangan menjadi lebih adaptif, responsif, juga ramah lingkungan dengan memanfaatkan digitalisasi.
“Ini tidak hanya menjaga daya saing industri tetapi juga memastikan keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang. Transformasi digital telah menjadi kunci dalam menjaga relevansi dan keberlanjutan industri pertambangan,” kata Heri.