Pemerintah terus berupaya menggenjot produksi migas dalam negeri ditengah tren penurunan produksinya dalam beberapa tahun terakhir. Onstreamnya proyek-proyek ini akan berkontribusi dalam pencapaian target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 BSCFD gas pada 2030.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyebutkan telah berencana mengupayakan 33 proyek migas onstream atau mulai berproduksi di Indonesia mulai tahun ini hingga 2027.
“Untuk kedepan potensi apa saja yang kita perkirakan bisa mengangkat produksi migas di Indonesia baik dari sisi minyak maupun gas,” kata Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI yang dipantau secara daring pada Rabu (13/3).
Dwi menyebut, sambil menunggu proyek-proyek migas ini onstream, pihaknya akan terus menjaga produksi migas dengan mengandalkan sisa-sisa cadangan dari lapangan yang masih aktif sekarang.
“Memang jangka pendek mungkin saat ini kita masih bisa koret-koret (berharap pada sisa cadangan lapangan yang ada) kalau bahasa jawanya, tapi jangka panjang tentu harus ada penemuan cadangan dengan jumlah besar,” ujarnya.
Sebelumnya, SKK Migas menargetkan 15 proyek migas onstream atau mulai berproduksi sepanjang tahun ini. Total investasi atau capital expenditure (capex) dari ke-15 proyek ini mencapai US$ 560,1 juta.
Dari 15 proyek onstream tahun ini diharapkan akan ada produksi minyak 41.922 juta barel per hari (BOPD) dan gas sebanyak 207 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
- Peciko 8B dengan potensi gas 16 MMSCFD
- Bekapai Artificial Lift dengan potensi gas 12 MMSCFD
- SWPG Debottlenecking dengan potensi gas 8 MMSCFD
- Pembangunan CO2 dan DHU Lapangan Karang Baru Pertamina EP dengan potensi gas 5 MMSCFD
- Flowline ASDJ-116X PHE Ogan Komering dengan potensi minyak 94 BOPD
- Akatara Gas Plant Jadestone Energy dengan potensi gas 25 MMSCFD dan minyak: 1.100 BOPD
- Fasilitas Kompresor South Sembakung JOB PMEP Simenggaris dengan potensi gas 22.5 MMSCFD
- AFCP Premier Oil dengan potensi gas 117 MMSCFD
- OPL E-Main PHE ONWJ dengan potensi minyak 128 BOPD
- Forel Bronang MEDCO Natuna dengan potensi minyak 10,000 BOPD dan gas: 43 MMSCFD
- Banyu Urip Infill Clastic ExxonMobil Cepu Ltd dengan potensi minyak: 30,000 BOPD
- Dayung Facility Optimization Medco Grissik dengan potensi gas 40 MMSCFD dan minyak 10,000 BOPD
- MEDCO Natuna West Belut dengan potensi gas 50 MMSCFD
- SP Puspa Asri Pertamina EP dengan potensi minyak 600 BOPD
- Kompresor Merbau Pertamina EP dengan potensi gas 8 MMSCFD
Pada 2025, menurut data per 6 Februari 2024 terdapat rencana onstream enam proyek, yakni Terubuk (minyak), Wilele (migas), Merakes East (migas) , XO-OX (minyak), LTRO-18 (gas), Suban Revamping (gas).
Kemudian pada 2026 terdapat tujuh proyek. Terdiri atas komersialisasi onstream POD-proyek untr Gas Banyu Urip (minyak), Ande-ande Lumut (minyak), Tambakboyo (minyak), Ubadari (migas), Mako (gas), Wasambo (gas), Manpatu (gas).
Selanjutnya untuk 2027 ada onstream POD proyek Geng North-Gehem (migas), Hidayah (minyak), Anambas (migas), Langsa (migas), Gendalo-gandang (migas). "Untuk gas sudah lebih kelihatan karena cadangannya besar terus juga ada potensi lainnya," kata Dwi.