Harga Minyak Mentah Indonesia Maret 2024 Melejit 4,6% Sentuh US$ 83,78

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Sejumlah pekerja melakukan pendeteksian laju karat di pipa pada Anjungan Bravo Flow Station Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ), lepas pantai utara Subang, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023).
Penulis: Mela Syaharani
2/4/2024, 13.42 WIB

Kementerian ESDM menetapkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) pada Maret 2024 sebesar US$ 83,78 per barel. Angka ini meningkat US$ 3,69 per barel atau 4,6% dibandingkan US$ 80,09 per barel pada bulan sebelumnya.

Tim Harga Minyak Mentah Indonesia menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional berkaitan dengan konflik Ukraina dan Rusia. Penetapan ICP Maret 2024 melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 213.K/MG.03/DJM/2024.

“Serangan Ukraina pada kilang-kilang minyak Rusia, berpotensi mengganggu pasokan BBM di wilayah Asia dan Eropa dan memunculkan potensi pengetatan pasokan di pasar minyak,” kata Tim Harga Minyak Mentah Indonesia dalam Executive Summary yang dikutip pada Selasa (2/4).

Tidak hanya serangan Ukraina, kenaikan ICP juga dipengaruhi oleh kondisi stok minyak Amerika Serikat (AS). “Penurunan stok minyak mentah AS pada pertengahan Maret 2024 dan penurunan stok gasoline AS yang melebihi perkiraan pasar, dinilai pasar sebagai indikator terjadinya peningkatan permintaan akan minyak,” ujar Tim Harga.

Sementara itu, berdasarkan laporan bulanan organisasi negara pengekspor minyak dunia (OPEC) dan Badan Energi Internasional (IEA) diperkirakan permintaan minyak yang kuat untuk 2024 dan 2025. 

“IEA melaporkan pasokan minyak dunia pada kuartal I 2024 turun sebesar 870 ribu bph dibandingkan kuartal sebelumnya akibat penutupan sumur-sumur minyak karena cuaca buruk dan kesepakatan penurunan produksi minyak oleh OPEC+ serta gangguan serangan Houthi di jalur pelayaran Laut Merah,” tulis Tim Harga.

Khusus kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor di atas, juga dipengaruhi adanya peningkatan produksi dan profit sektor industri di Cina pada bulan Januari dan Februari 2024.

Seperti yang diketahui, profit sektor industri meningkat 10,2% dari tahun sebelumnya, lebih tinggi dari proyeksi pasar. “Hal ini mengindikasikan pemulihan perekonomian Cina sebagai salah satu konsumen energi terbesar,” ucap Tim Harga.

Indikasi lainnya, peningkatan impor minyak mentah di Cina selama periode Januari – Februari 2024 menjadi sebesar 10,74 juta atau 5,1% lebih tinggi dibandingkan impor minyak mentah pada periode yang sama pada 2023.

Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Maret dibandingkan Februari 2024 mengalami peningkatan menjadi sebagai berikut:

  • Dated Brent naik sebesar US$ 1,56/barel dari US$ 83,93/barel menjadi US$ 85,48/barel.
  • WTI (Nymex) naik sebesar US$ 3,80/barel dari US$ 76,61/barel menjadi US$ 80,41/barel.
  • Brent (ICE) naik sebesar US$ 2,95/barel dari US$ 81,72/barel menjadi US$ 84,67/barel.
  • Basket OPEC naik sebesar US$ 2,90/barel dari US$ 81,23/barel mejadi US$ 84,13/barel.
  • Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar US$ 3,69/barel dari US$ 80,09/barel menjadi US$ 83,78/barel.
Reporter: Mela Syaharani