Kementerian ESDM memproyeksikan harga minyak mentah Indonesia atau ICP pada akhir tahun ini di kisaran US$ 77-84 per barel, dengan mempertimbangkan kondisi geopolitik yang masih panas.
Harga minyak mentah Indonesia atau ICP pada April 2024 ditetapkan sebesar US$ 87,61 per barel, naik 4,8% dibandingkan bulan sebelumnya US$ 83,74 per barel. Ada sejumlah faktor yang mendorong ICP.
Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) naik 4,6% menjadi US$ 83,78 per barel pada Maret 2024, dari US$ 80,09 per barel pada bulan sebelumnya.
Rata-rata harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) ditetapkan naik menjadi US$80,09 per barel pada Februari imbas ketegangan di Timur Tengah.
Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) Januari naik 2,13% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi US$ 77,12 per barel. Kenaikan dipicu disrupsi akibat konflik di Laut Merah.
PNBP dari sektor migas pada 2023 turun menjadi Rp 117 triliun dari sebelumnya Rp 148 triliun pada 2022 akibat merosotnya harga minyak mentah Indonesia atau ICP.
Harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price/ICP pada November 2023 ditetapkan sebesar US$ 79,63 per barel, turun US$ 7,09 per barel dibandingkan bulan sebelumnya US$ 86,72.
Harga minyak mentah Indonesia turun ke US$ 86,71 per barel dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari masih tingginya suku bunga yang berpotensi menekan permintaan, hingga pelemahan ekonomi Cina.
Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) kembali ke level US$ 90 per barel pada September, naik lebih dari 9% dibanding bulan sebelumnya.
Realisasi penerimaan negara bukan pajak dari sektor minyak dan gas bumi hingga 2023 mencapai Rp 103,6 triliun. Besaran tersebut turun 30,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) anjlok hingga 11,6% menjadi US$ 70,12 per barel tertekan sentimen masih tingginya inflasi AS dan kenaikan suku bunga The Fed.