SKK Migas mengatakan kegiatan eksplorasi wilayah kerja (WK) Agung 1 dan 2 masih terus berjalan. Kedua WK tersebut baru saja menyelesaikan tahap studi seismik.
“Saat ini sedang dievaluasi hasilnya dan akan dilakukan interpretasi,” kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro di kantornya pada Senin (6/5).
Sebagai informasi, WK Agung 1 dan 2 ini dikelola oleh BP. Raksasa migas Inggris ini secara resmi mengantongi hak pengelolaan usai menjadi pemenang dalam lelang yang diumumkan pada Januari 2022.
Meski baru akan menginterpretasi hasil seismik, namun Hudi mengatakan sudah ada penjadwalan pengeboran kedua blok ini. “Saat ini pengeboran dijadwalkan pada 2026,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji pada Juni 2022, WK Agung 1 yang berlokasi di lepas pantai Bali dan Jawa Timur dikelola BP Agung 1 Limited dengan komitmen pasti eksplorasi yaitu G&> study dan seismik 3D 2.000 km2 dengan total anggaran US$ 2,5 juta.
"BP Agung I Limited memberikan bonus tandatangan (signature bonus) senilai US$ 100.000," kata tutuka di Gedung Kementerian ESDM pada Senin (20/6).
Selain itu, BP melalui BP Agung II Limited juga akan mengelola WK Agung II yang berlokasi di lepas pantai Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Timur dengan komitmen pasti eksplorasi yaitu G&> Study dan seismik 3D 2.000 km2 dengan total angaran US$ 1,5 juta. Adapun bonus tanda tangan senilai US$ 100.000.
Agenda penandatanganan dua kontrak bagi hasil wilayah kerja eksplorasi yakni WK Agung I, dan WK Agung 2, disaksikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif. Arifin mengatakan, saat ini sumber minyak dan gas di Indonesia mulai bergeser ke arah timur dan laut dalam dari sebelumnya berada di wilayah barat.
"Saya ucapkan selamat kepada BP yang sudah mendapatkan ruang untuk melaksanakan pekerjaan pengeboran dan eksplorasi di WK Agung. Semoga ini dapat mendorong iklim investasi pengelolaan migas di Indonesia dan memberi manfaat sebenarnya untuk masyarakat Indonesia," kata Arifin.